Mengenangmu, ibu. Tak sanggup ku berkata. Menatap wajah letihmu,hanya air mataku yang bicara. Andaiku bisa melayanimu sepenuh hari...ah,penyesalan yang tiada guna.
Masihkah surga di telapakmu itu, tersisa satu untukku?
Bunda: kau lah cinta yang tiada pernah renta. Selamanya untukku. Kau lebih dari segala.
Fragmen #5.
Di sela rinai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!