Mohon tunggu...
ronaldo siregar
ronaldo siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berbagi pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Diary

Setelah Masuk Sekolah Tinggi Teologi

16 September 2024   09:42 Diperbarui: 16 September 2024   09:44 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu berjalan sesuai arahnya, saya masuk ke Sekolah Tinggi Teologia. Saya mendapat pelajaran penting dalam hidup. Dimana harus belajar mandiri, taat aturan, belajar, dan mendekat kan diri kepada Tuhan. Sesuatu yang sangat jarang saya alami dalam kehidupan sebelum nya. Mulai dari bangun tidur harus tepat waktu, setelah itu berdoa, lanjut piket,setelah itu makan dengan tepat waktunya, padahal dulu makan tidak teratur dan memakan makanan apa adanya. 

Kebiasaan yang berulang ulang  untuk di kerjakan. Pada awalnya memang sulit, tapi saya bisa menghadapi nya. Di asrama banyak teman yang selalu mendukung dan mengajari dengan penuh kasih, disini terasa kekeluargaan itu kuat, tidak ada senioritas. Ketawa bersama-sama senior, belajar bersama, saling membantu. Itulah salah satunya membuat betah di asrama, saya sangat senang.

Disana juga disediakan komputer bagi yang tidak punya laptop, seperti saya tidak punya laptop merasa terbantu karena ketersediaan kampus dalam membantu mahasiswa/i nya yang kurang fasilitas dari kampung. Saya sangat senang dengan hal itu, dan begitu bangga dengan Sekolah ini. 

Disekolah ini,memiliki program bahasa Inggris 3 x sehari,dengan berbicara bahasa Inggris untuk belajar mengucapkan, menghapal vocabulary setiap malamnya. Agak sulit memang bagi saya, tapi itu adalah bekal untuk menjadi Teolog. Meskipun ada pergumulan yang membuat ku merasa tidak tau apa-apa tentang pedalaman Alkitab. 

Karena dulu, saya jarang sekali baca Alkitab. Tapi saya yakin, sesuatu yang dimulai tidak akan bisa langsung menguasai bidang tersebut. Semua butuh proses, saya berharap di sekolah tinggi teologia ini bisa menjadi Teolog yang selalu meneguhkan isi-isi Alkitab tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun