Tempo juga digunakan dalam menentukan genre musik. Contohnya dalam keluarga musik Reggae: musik Ska hampir selalu bertempo cepat sedangkan Rocksteady hampir selalu bertempo lambat.
Gaya vokal yang berbeda
Teknik belting dalam vokal memiliki gaya-gaya yang berbeda dan dapat menentukan genre musik juga. Dua diantaranya yang paling menonjol adalah belting a la Blues (seperti pada musik blues dan rock), belting a la Pop (biasa) dan a la Seriosa.
Selain teknik belting, ada beberapa gaya vokal juga yang dapat menggambarkan suatu genre musik. Contohnya seperti teknik growl yang banyak digunakan di musik-musik Blues, R&B dan Rock. Sementara teknik Metal Scream (distorted scream) untuk lagu-lagu Extreme Metal.
Jadi, ada banyak hal yang harus dianalisa sebelum menentukan suatu genre musik. Jikapun berhasil menentukan akar (root) dari suatu genre, kita masih harus menentukan sub-genre nya, dengan berbagai analisa juga.
Pentingnya menganalisa genre yang benar
Memberikan analisa yang tepat untuk suatu genre musik adalah agar tidak memberikan pengetahuan yang salah kepada khalayak banyak. Ketentuan-ketentuan genre musik digunakan untuk mencatat sejarah perkembangan musik, studi dan pengembangan kreatifitas. Jika sudah bersalahan dari awal, maka karya-karya yang tercipta selanjutnya bisa berantakan juga.
Contohnya adalah lagu Could It Be dari Raisa. Banyak sekali orang yang mengatakan ini lagu Jazz. Bukan!
Aransemen musiknya mengandung irama Rock, R&B dan EDM dan gaya vokalnya adalah Pop dengan ornamen-ornamen R&B. Ini sama sekali bukan Jazz. Dikatakan Jazz Fusion (campuran) pun tidak.
Contoh lainnya, banyak orang mengatakan bahwa lagu Make It Rain dari Ed Sheeran merupakan lagu Blues. Irama pada lagu ini memang Blues, tetapi scale (tangga nada) dan gaya vokalnya merupakan warna Pop. Ini telah diklarifikasi banyak ahli.