Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengapa Kita Membutuhkan Generasi Milenial dalam Pemilu?

13 Maret 2019   16:27 Diperbarui: 13 Maret 2019   16:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Anak muda memimpin? Kenapa tidak?

Label Millennial sejatinya hanyalah istilah untuk generasi muda di jaman ini. Jika kita mau jujur, perkembangan jaman dan peradaban manusia sebetulnya banyak juga yang ditentukan generasi muda di setiap jamannya.

Yang kita butuhkan dari generasi milenial atau generasi muda adalah ide-ide kreatifitasnya yang segar dan semangat berjuang yang tinggi, semangat anak muda. Mereka diharapkan mampu menciptakan terobosan-terobosan dalam berbagai bidang untuk memajukan bangsa.

Kemajuan bangsa itu termasuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas SDM, berbagai reformasi di segala bidang, termasuk juga kebijakan-kebijakan hukum dan birokrasi sampai masalah-masalah administratif yang umum yang berhubungan langsung dengan masyarakat banyak.

Untuk menilai daya pikir dan keprofesionalan anak muda, khususnya generasi milenial, mereka tidak perlu kita ragukan secara berlebihan. Indonesia juga memiliki generasi-generasi milenial pilihan yang berkualitas.

Jika belajar dari sejarah, kita bisa melihat peran generasi muda dalam pembangunan negerinya dan perkembangan jaman.

Bill Gates berusia 26 tahun ketika ia pertama kali mengembangkan sistem operasi Windows pada tahun 1981. Tim Berners-Lee berusia 34 tahun ketika ia mencetuskan ide sistem World Wide Web (WWW) yang teknologinya kita gunakan sampai saat ini untuk mengakses dan mengoperasikan website di Internet.

Mark Zuckerberg masih berusia 20 tahun ketika ia menciptakan Facebook di kamar asramanya di Harvard. Saat ini, sekitar 2,2 miliar pengguna dari segala umur secara aktif berkomunikasi melalui Facebook.

Kekayaan 30 pengusaha muda terkaya di dunia karena kecerdasannya/penemuannya dimulai dari 5,5 juta USD sampai dengan 6,9 miliar USD atau sekitar 7 miliar -- 98 triliun Rupiah. Mereka ini berusia 20-29 tahun.

Usia para CEO startup Indonesia juga terbilang masih muda. Tokoh-tokoh startup seperti Nadiem Makarim (Gojek) saat  ini berusia 34 tahun, William Tanuwijaya (Tokopedia) berusia 37 tahun dan Ferry Unardi (Traveloka) berusia 31 tahun.

Kita juga bisa perhatikan revolusi bisnis industri hiburan seperti musik. Ketika teknologi memudahkan seseorang untuk berkarya musik dan mem-publish sendiri karyanya itu di Internet, kita bisa lihat bagaimana generasi milenial yang begitu berbakat dalam bidang musik bermunculan.  Dari mereka jugalah muncul gagasan-gagasan baru dalam bermusik dan berekspresi, sampai-sampai major label kewalahan karena artis senior-nya bisa dikalahkan 'artis youtube'.

Peran generasi milenial dalam arus perkembangan jaman terjadi di berbagai bidang seperti dunia bisnis,  otomotif dan teknologi.

Jadi, untuk masalah kreatifitas, kinerja dan semangat generasi milenial, kita bisa optimis bahwa mereka berpotensi untuk membangun bangsa kita.

Ketika generasi milenial tergerak ingin turut berperan serta membangun Indonesia melalui jalur Politik, itu tidak masalah. Tetapi memang ada hal-hal yang harus ditambahkan kepada setiap generasi muda sebagai bekal, yakni ilmu Politik dan dampaknya terhadap pribadi seseorang.

Ilmu Politik ini akan generasi milenial butuhkan untuk melawan kekuatan politik lawan yang dapat mematikan segala ide, gagasan dan perjuangan mereka. Dunia Politik terkadang sangat menyebalkan sehingga seseorang bisa melupakan jati dirinya sendiri dan mengesampingkan pemikiran-pemikiran sehat.

Generasi milenial harus siap mental menyaksikan hal-hal aneh non-ajaib yang di luar nalar logika dalam dunia Politik.

Tetapi selama generasi milenial mampu menjalani budaya Politik yang baik dan tetap dengan pemikiran-pemikiran positif yang sehat dan segar, kenapa tidak? Majulah sebagai Caleg, bangun negeri ini!

"Jangan pernah berkata aku muda, tetapi apa yang bisa aku lakukan sebagai seorang muda."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun