Kemarin seorang kawan bertanya tentang sebuah kata pada artikel saya Hoaks Ala Mayarakat Amerika. Ia bilang "Bang, itu kata 'terrekam' salah ketik."
Saya memang sering salah ketik, tapi untuk kata "Terrekam", saya tidak merasa itu sebuah kesalahan. Lalu saya jelaskan:
Imbuhan (prefiks) ter- pada kata"Rekam" bermakna telah terjadi atau tidak sengaja terjadi. Jadi bila digabungkan seperti Ter-Rekam, memang sudah seharusnya menjadi "Terrekam".Â
Tidak ada aturan khusus dalam tata bahasa Indonesia mengenai, katakanlah, penyederhanaan huruf ganda pada suatu kata. Jika secara penulisan berupa huruf ganda maka yang dituliskan tetap huruf ganda. Jika ternyata dalam pengucapan terdengar hanya satu huruf dari huruf ganda tersebut, itu lain persoalan, bisa diakibatkan karena aksen atau kebiasaan.Â
Contoh lain kita bisa lihat pada imbuhan (afiks) -kan-nya. Misal pada kata 'di-Letak'. Bila  digabungkan dalam penulisan itu menjadi "Diletakkannya". Jika kita tulis seperti "Diletakanya", itu akan menjadi typing error =) Tidak seharusnya huruf ganda yang terkandung di kata dihilangkan, "Dileta(k)ka(n)nya".
"Tapi bang, di TV-TV sama di koran-koran  kan yang ditulis Terekam kayak 'Terekam CCTV..'"
Bagaimana menurut Anda..?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H