Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan Permasalahan Sektor Pendidikan 2019

21 Februari 2019   04:04 Diperbarui: 25 Februari 2019   01:40 13381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan-catatan seputar permasalahan sektor Pendidikan. Dilihat dari sudut pandang seorang masyarakat pemerhati dunia pendidikan nasional. Untuk sekiranya dapat masuk dalam pembahasan materi program para kandidat Pilpres 2019.

Sarana & Prasarana Pendidikan

  • Dari seluruh sekolah di Indonesia, 90.749 ruang kelas mengalami rusak berat dan 60.760 ruang kelas rusak total. (data: Pusat Data dan Statistik Kemendikbud | Rangkuman Statistik Persekolahan 2017-2018)
  • Dari 214.409 sekolah SD/SMP/SM (negeri dan swasta), hanya 144.293 sekolah yang memiliki perpustakaan. Dari 144.293 perpustakaan, 6.436 perpustakaan mengalami rusak berat dan 5.529 perpustakaan rusak total. (data: Pusat Data dan Statistik Kemendikbud | Rangkuman Statistik Persekolahan 2017-2018)
  • Dari 214.409 sekolah SD/SMP/SM (negeri dan swasta), hanya 50.150 sekolah yang memiliki laboratorium  science. (data: Pusat Data dan Statistik Kemendikbud | Rangkuman Statistik Persekolahan 2017-2018)
  • Kondisi sekolah dan kelas banyak yang tidak memenuhi standar fasilitas, unsur kenyamanan belajar, keamanan (karena kondisi rusak) dan kesehatan murid. Ini melanggar ketentuan Permendiknas no. 24 tahun 2007 mengenai ketentuan sarana dan prasarana. Peraturan Menteri ini tampaknya masih digunakan BSNP.
  • Masih terdengar sengketa tanah/bangunan sekolah dengan pemilik lahan yang menyebabkan terhambatnya proses belajar-mengajar.
  • Akses ke sekolah dari rumah murid di daerah-daerah banyak yang terhambat masalah jarak, transportasi, keamanan, infrastruktur (seperti jembatan dan jalan) yang tidak ada atau rusak.
  • Buku pelajaran sering tidak terseleksi dengan baik. Banyak yang tidak memenuhi kriteria pedagog yang baik dan kesalahan-kesalahan teknis percetakan.
  • Materi-materi dasar pelajaran di sekolah seharusnya sama. Untuk menekan biaya kebutuhan buku, apakah pemerintah seharusnya memiliki perusahaan non-profit sendiri untuk memproduksi semua buku-buku pelajaran dasar untuk dibagikan/digunakan secaraa gratis/murah di sekolah? Dan membiarkan penerbit komersil memproduksi buku-buku yang bersifat sebagai buku tambahan?
  • Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan praktek adalah biaya. Bagaimana pemerintah membantu sekolah-sekolah untuk hal ini?
  • Banyak sekolah yang tidak/kurang memanfatkan alat-alat pendukung pengajaran (seperti alat peraga, proyektor, multimedia, dsb.) karena faktor biaya.

Acuan Mutu Pendidikan Nasional

  • Sejauh apa keberhasilan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam misi meningkatkan mutu Pendidikan nasional? Apa ukuran untuk menilai mutu Pendidikan dan bagimana menyatakan ukuran-ukuran tersebut?
  • Sejauh apa keberhasilan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam mencetak guru-guru berkualitas tinggi sesuai dengan UU no. 87 tahun 2013 tentang Program PPG Prajabatan?
  • Soal-soal UN dibuat oleh Kemendikbud sementara soal-soal USBN ditentukan guru-guru sekolah. Sebagai ujian penentu kelulusan murid dan evaluasi kualitas sekolah dengan standar Nasional, apa yang negara harapkan dari soal ujian kelulusan yang dibuat oleh sekolah?
  • Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai kompetensi inti memuat sikap spiritual (Permendikbud no. 21 Tahun2016). Penilaian kualitas spiritual murid bertolak belakang dengan uji kompetensi Pendidikan yang bersifat ke-ilmu pengetahuan. Ini seperti mengambil alih kewenangan Tuhan atau pemimpin agama dalam menilai iman seseorang.

Prinsip-prinsip Pendidikan

  • Apakah guru adalah suatu profesi sebagai mata pencaharian atau merupakan bentuk panggilan jiwa sebagai pelayanan terhadap bangsa?
  • Apa artinya slogan "Guru, pahlawan tanpa tanda jasa" ketika menyangkut tuntutan kenaikan gaji guru PNS dan tuntutan menjadi guru tetap dari para guru honorer? Apakah guru pantas menuntut kenaikan gaji? Ini berhubungan dengan motivasi guru dalam mengajar, uang atau misi pelayanan..
  • Apakah Anda melihat Pendidikan sebagai lahan bisnis sehingga layak untuk berkegiatan bisnis di sektor pendidikan?
  • Ada banyak sekali sekolah negeri yang dicampuri urusan Agama, terutama Islam. Kebijakan seperti kewajiban bagi murid muslim menggunakan hijab atau koko; pelajaran Agama di sekolah yang sudah melewati batas ilmu pengetahuan; praktek-praktek keagamaan; dan sebagainya. Ini semua mengganggu proses KBM. Kita tahu sekolah negeri adalah tempat untuk semua agama. Pendidikan umum tidak bertopang pada agama. Kita juga tahu telah terdengar guru-guru yang terkontaminasi ajaran radikal. Pendidikan umum harus terpisah dari embel-embel agama, jika ingin maju. Sekolah untuk ilmu pengetahuan, tempat ibadah untuk agama. Pendidikan ilmu pengetahuan tidak dapat menilai kualitas iman seseorang.
  • Pendidikan karakter tidak memerlukan mata pelajaran teori khusus. Dunia pendidikan mengajari berbagai keilmuan. Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru dan murid selalu akan menemui hal-hal karakterisasi dan kepribadian; dalam kegiatan belajar-mengajar selalu ada yang namnya kedisiplinan, interaksi sosial, nilai-nilai kehidupan dan lain sebagainya.
  • Bagaimana membuat materi pelajaran Pancasila yang efektif untuk diterapkan di sekolah-sekolah?
  • Apa sistem monitoring nasional untuk kinerja atau metodologi mengajar para guru di sekolah-sekolah untuk bahan evaluasi dan pengembangan oleh negara?

Perguruan Tinggi

  • Banyak dari masyarakat yang bekerja di luar bidang akademiknya.
  • Banyak kasus kriminal, prostitusi, narkoba dan kekerasan di lingkungan kampus.

Kritik dari dunia Internasional

  • Saat ini, peringkat perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan QS Stars -- World University Rankings adalah: #292 UI, #359 ITB, #391 UGM, #651-700 Unpad, #701-750 IPB, #751-800 Universitas Airlangga, #800-1000 Undip, ITS dan Brawijaya. Di lingkup Asia saja UI berada di peringkat #57.
  • Analisa dari Lowy Institute pada Februari 2018 mengatakan bahwa anak Indonesia memiliki kesempatan masuk sekolah tapi tidak ada jaminan mereka mendapatkan pendidikan. Seperti yang diberitakan Asia Correspondent. 
  • Juga disebutkan, berdasarkan tes yang meliputi Matematika, sains dan membaca yang dilakukan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015, 42% murid asal Indonesia gagal memenuhi standar di semua bidang. Dikalahkan oleh murid-murid dari Malaysia, Vietnam dan Thailand.

**

Saya telah menulis banyak artikel mengenai kondisi Pendidikan di tanah air disertai dengan berbagai kritik dan gagasan. Silahkan dicek di profil Kompasiana. Terima kasih telah membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun