Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Apakah Musik Terbaik dan Berkualitas itu?

12 Februari 2019   02:23 Diperbarui: 12 Februari 2019   02:25 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ini rahasianya.

Hanya ada dua cara menilai karya musik: Creative Process Value dan Aesthetic Value. Kedua pendekatan tersebut digunakan di tempat yang berbeda  dengan tujuan yang berbeda pula.

Seperti menilai Capres, ada yang menganalisa melalui kinerja dan rekam jejak Capres, namun ada pula yang menggunakan penilaian secara emosional (primordial). Creative Process dilakukan seorang ahli untuk mengadakan analisis terhadap suatu karya musik. Sedangkan penilaian Aesthetic melibatkan perasaan, dilakukan oleh penikmat musik dan biasanya cukup melalui kegiatan observasi ketika menikmati musik.

Creative Process Value
Di dalam setiap karya musik terkandung unsur-unsur teknis yang dapat dijelaskan secara teori akademis. Ada banyak hal yang bisa disebutkan.

Dari unsur teori musik ada struktur/bentuk komposisi, time (tanda birama), tempo, scale (tangga nada), melodi, rhythm, chord progression, key (transpose dan modulation), instrumentasi dan sebagainya; semua yang berkaitan dengan komposisi dan aransemen musik.

Dari unsur teks/lirik dimulai dari struktur lagu/lirik (intro, verse, reff, chorus, bridge, coda, ad lib), gaya bahasa, tema, kosa kata, rima, jumlah suku kata, plot dan sebagainya; berhubungan dengan sastra.

Penilaian creative process bersifat teknis dan dilakukan oleh ahli. Bisa dari lingkungan akademisi maupun musisi; berijazah atau otodidak. Yang penting mengetahui dan memahami berbagai teori musik dan sastra. Penilaian dilakukan melalui observasi dan analisa.

Penilaian creative process hanya dilakukan di bidang-bidang tertentu. Tiga yang bisa disebutkan adalah bidang kompetisi (festival/lomba), jalur audisi (untuk band, menjadi instruktur/tutor, persyaratan akademik, dsb.) dan bidang kritik. Dua yang pertama biasanya disebut juga dengan penjurian.

Penilaian yang dicari dalam creative process sepenuhnya tergantung penyelenggara kompetisi atau audisi. Sementara kritik musik disampaikan untuk mengkritisi, biasanya sebagai referensi bagi masyarakat. Kesemuanya tentu ingin mencari tahu bagaimana kreatifitas si seniman mengolah musik dan kata pada karyanya.

Yang terbaik adalah mereka yang mampu memenuhi segala ketentuan  atau nilai-nilai yang diberikan penyelenggara, ditentukan oleh jurinya/kritikus.

Aesthetic value
Disebut dalam bahasa Indonesia dengan nilai estetika. Dapat dilakukan oleh semua orang.

Penilaian estetika terhadap karya seni dilakukan berdasarkan perasaan emosional setiap orang. Bagi kebanyakan orang mereka tidak membutuhkan teori ini dan itu, sehingga jawabannya cukup Suka atau Tidak Suka.

Bagi mereka yang pernah mengetahui teori musik mungkin akan sedikit menganalisa, tapi kemudian mereka tidak terlalu perduli lagi, sehingga jawabannya juga cukup Suka atau Tidak Suka.

Musik siapa yang terbaik dan berkualitas tinggi? Dalam penilaian melalui pendekatan estetika, semua tergantung selera masing-masing, tidak seperti penjurian.

**

Ada dua pendekatan untuk menilai musik. Penilaian secara teknis dilakukan untuk berbagai pengembangan dan pengukuran, sering juga untuk bisnis entertainment. Sementara penilaian berdasarkan estetika dilakukan ketika orang menikmati karya musik. 

Semua orang berhak menilai dan adalah hak setiap orang menentukan suka atau tidak terhadap karya musik yang mereka dengar.

Hanya saja, jika kita menilai suatu karya musik, pastikan dulu di mana penilaian itu dilakukan, di kepala atau di hati. Keduanya sama baik, namun berbeda tempat dan untuk tujuan berbeda.

Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun