Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hentikan, Ayah! (Bagian 1)

6 April 2017   18:21 Diperbarui: 7 April 2017   02:00 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pics4learning.com | Design: ronaldhutasuhut.com

Bagian 1

Jef..! Si pak Joko minta dibeliin nasi uduk mpok Reny tuh..

Ya.. siap! ................duitnya pak?

nih 25 rebu, kembalinye ambil aje..

Yee, makasih pak Ben, lumayan dapet 7 rebu

Iye.. udeh diambil, kembaliin kembaliannye ke pak Joko

...?!?

Jefri bekerja di sebuah kantor perusahaan tekstil asing di Jakarta sebagai cleaning service. Usianya sekitar 30-an. Ia dan istrinya tinggal di rusun yang letaknya kira-kira 1 jam perjalanan dari kantor. Mereka tinggal dengan seorang putri bernama Sarah yang berusia 12 tahun, anak satu-satunya. Istri Jefri, Ervina, tidak bekerja. Ia hanya bertugas mendampingi putrinya setiap saat.

Walaupun penghasilannya tidak seberapa, tapi setiap hari Jefri menyelesaikan hari-harinya dengan bahagia. Sarah, putrinya, adalah karunia yang tak ternilai bagi Jefri. Sarah termasuk anak yang cerdas, parasnya cantik, mirip sekali dengan ibunya.

Setiap pagi Sarah selalu membuat lelucon untuk ayahnya. Sarah selalu menunggu ayahnya pulang kerja di depan pintu. Pada malam hari Sarah melanjutkan leluconnya setelah menceritakan kegiatannya selama satu hari.

Hooaam.. kamu udah makan sayang? Ibumu masak apa?” Tanya Jefri ketika Sarah berlari menyambut ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun