Apa yang harus saya pikirkan terlebih dahulu, penghasilan atau pengeluaran? Pinjam uang atau jual barang? Bayar cicilan motor atau hutang ke tetangga dulu? Mengapa pengeluaran saya besar? Belanja apa ya?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut banyak terlontar dari banyak masyarakat. Merancang keuangan rumah tangga memang penuh dengan pertimbangan. Bagi kehidupan individu sudah cukup berat, apalagi kebutuhan untuk satu keluarga.
Banyak cara untuk mengontrol arus keuangan pribadi, salah satunya adalah membuat tabel biaya hidup. Fungsinya adalah untuk menyadari peningkatan pendapatan yang dibutuhkan dan mengevaluasi pengeluaran yang dapat dihilangkan.
Tabel Biaya Hidup
Dalam gambaran keuangan biaya hidup secara umum terdapat 8 macam kebutuhan utama:
- Tempat Tinggal
- Makan-Minum
- Pendidikan
- Kesehatan
- Transportasi
- Komunikasi
- Alat Elektronik Penunjang dan
- Hiburan
Masing-masing kebutuhan memiliki rincian biaya yang dibuatkan terpisah; saya menyebutnya expenses card. Rincian biaya dibedakan berdasarkan jumlah orang (single dan yang berkeluarga), prioritas kebutuhan dan dari status kepemilikan suatu barang (kredit atau lunas).
Berikut ini adalah contoh dan penjelasan masing-masing expenses card:
a. Tempat tinggal
Jika tempat tinggal merupakan milik pribadi, maka pengeluaran yang harus dilakukan adalah cicilan (jika belum lunas) dan Pajak PBB per tahun. Jika masih menyewa tempat tinggal, maka yang harus dibayarkan adalah biaya sewa per bulan atau per tahun.
Baik tinggal di rumah sendiri maupun menyewa tempat, biaya utama lain yang harus dipikirkan adalah biaya listrik, air PAM dan iuran bulanan berdasarkan ketentuan masyarakat setempat.
b. Makan-Minum