Andai waktu masih milik kita
Ingin ku putar menjadi nanti
Sumpah setia yang terucap hanyalah kalimat pemenang
Kita belum saling menemukan
Menggenggam tangan namun tak menetap dilubuk hati
Terucap kata janji terbawah pesona alam
Dalam untung dan malang di waktu sehat dan sakit
Kemana janji itu?
Hanya cerita terbawah angin lalu raib tanpa jejak
Kita pernah berharap saling bergenggam pada janji
Namun hanyalah khayalan menabur luka dibalik harapan
Saat terjatuh kehilangan arah tak kunjung datang
Ketika kecawa menjastifikasi diri maka janji tinggallah janji
Janji adalah hal yang mudah terucap tapi sulit di realisasikan
Ketika mulut mampu mengucap janji tapi tidak semua yang mampu menepi
Jika kelak engkau menemukan cinta jangan bangunkan cinta dalam buaian janji
Karena semakin tinggi eksfetasimu semakin besar kecewamu
Jika tibah waktunya senja akan merindu pada janji
Ironi kisah menunggu penantian telah tibah
Sekeping rindu di pusaran air mata akan kembali milikimu
           Jln Bajawa, 23 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H