Di Eropa dan Amerika istilah child free sudah tidak asing karna banyak orang di negara tersebut memiliki pemikiran seperti itu dengan mempertimbangkan berbagai faktor,alasan yang paling logis bagi mereka adalah kesibukan yang padat sehingga menimbulkan ketakutan tidak bisa mengurus anaknya dengan baik,selain alasan itu,penyebab lainnya muncul dari gaya hidup,tingkat ekonomi,pergaulan sosial dan psikologis yang menggiring mereka menganut pemikiran childfree.
Semakin bertambahnya usia biasanya pemikiran mengenai child free berlahan luntur,dan keinginan memiliki momongan pun timbul.
Mereka juga mempercayai bahwa untuk memiliki anak di perlukan mental dan ekonomi yang kuat,agar bisa mengurus dan membentuk anaknya menjadi orang baik dan bermanfaat untuk banyak orang.
Untuk mencapai mental dan ekonomi yang kuat,orang Eropa dan Amerika biasa menikah di usia yang benar-benar matang,yaitu kisaran 30-40 tahun,dan memutuskan memiliki momongan di usia 33-40 tahun,selain itu jarang di negara-negara tersebut memiliki anak lebih dari dua.
Pergaulan di negara Eropa - Amerika bisa di sebut dengan pergaulan bebas,hubungan seksual sebelum menikah di anggap hal yang lazim jika di dasarkan keinginan bersama,sehingga menikah di usia tua tidak menjadi masalah bagi mereka,dan tidak memiliki anak pun bukanlah hal yang di anggap memalukan.
Di setiap daerah tentu memiliki adat budaya dan perilaku sosial yang berbeda,tak jarang penilaian di antaranya saling berseberangan dan di anggap melanggar norma-norma adat maupun agama.
Di indonesia dengan mayoritas penduduknya beragama muslim sistem pemikiran childfree sangat bertentangan dengan ajaran islam,karna anak merupakan investasi dunia dan akhirat dalam artian luas.
Istilah banyak anak banyak rejeki juga bukan merupakan isapan jempol belaka,jadi jangan kuatir mengenai rejeki karna telah di atur allah,tinggal bagaimana kita mengusahakannya.
Idealisme mengenai Childfree juga di anggap merusak peradaban manusia karna semakin besar penganutnya maka kepunahan umat manusia akan semakin dekat.
Di sisi lain pola pikir childfree juga dapat memicu pergaulan bebas,yang mana waktu bercengkrama dengan anak akan di gantikan dengan bergaul kesana-kemari yang bisa menimbulkan efek candu untuk menghilangkan kepenatan dalam menjalani tekanan hidup.