Mohon tunggu...
Rona Budiawan
Rona Budiawan Mohon Tunggu... Lainnya - rona_inlife

Dapatkan keajaiban dari membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dilan Versi Gue (Episode 13)

14 Agustus 2021   20:55 Diperbarui: 15 Agustus 2021   19:51 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wattpad/ronabudiawan

Baca dlu sinopsisnya

Baca juga episode sebelumnya

Dilan versi gue episode 13 (police line)

Suasana terlihat mencekam,polisi mulai memadati area pertempuran,
berkali kali suara tembakan peringatan menggema di udara,beni memelankan lajunya lalu menepi di pinggiran jalan,

Knp berhenti ben?
Tanya pa robi

Beni hanya terdiam,iia melihat bendera geng motor andre dsna,
Pasti ini ulahnya,bisik beni dalam hati,emosinya mulai tak terkendali,
Rasa solidaritasnya mulai bangkit,

Beni membuka pintu mobil lalu pergi kearah kericuhan terjadi,
pa robi,bu linda,dan melani mencoba menghentikannya,tapi usahanya gagal,

Beni dengan cerdik menorobos barisan polisi dan melewati police line,

Pa robi turun untuk mengejar beni,
Iia bertemu rekannya polisi disana yg menghalangi lari pa robi,

Itu anak saya ksana pa,
Pa robi berusaha menerobos hadangan polisi,

Tenang pa robi,serahkan pada kami,klo bapa ikut pergi kesana itu sangat berbahaya,mohon kerja samanya,
Pa eko seorang polisi yg memimpin tugas lapangan mencoba menenangkan pa robi,

Itu anak saya yg pake jaket levis pa,tolong bawa dia kembali dengan selamat,
Pa robi memohon dengan panik

Serahkan pada kami pa,
Pa eko mencoba masuk ke area tawuran mendekati beni yg sedang mencoba menenangkan temannya,

Ben,serahkan pada kami,mohon kerjasamanya untuk menepi ke luar garis polisi,
Pa eko mencoba membujuk beni,

Beni terdiam dan mengikuti intruksi pa eko,

Ketika pa eko sedikit lengah,beni dengan cepat mengambil senjata api milik pa eko dan berlari ke arah kericuhan,

Beni melihat banyak korban yg sudah terluka dan terkapar tak berdaya,
semua ini harus di hentikan,
sebelum korban makin pertambah,
Tembakan di lesatkan beni ke atas udara...

Beni memang sudah tak asing dengan senjata api,karna sewaktu kakeknya masih hidup,beni sering olahraga menembak bersama kakeknya,

Banyak hal yg di ajarkan kakeknya sehingga beni piawai dalam memainkan senjata berbahaya tersebut,

Mendengar teriakan beni dengan menembakan peluru berkali- kali ke udara,mereka yg sedang berperang garang berlahan mulai menghentikan perkelahian,

Beni melihat andre disana,bersama wanita yg tadi berada di bandara,
Tpi pandangannya berhenti pada sosok resha yg berdiri tepat di sebelah wanita tersebut,

Ketika kericuhan kedua anggota geng motor tersebut mereda ,polisi mulai masuk untuk memgamankan mereka,

Tak lepas beni pun di ciduk untuk di bawa ke kantor polisi,sedangkan resha,andre,dan perempuan di sisinya di perbolehkan pulang karna mereka tidak terbukti terlibat tawuran,

Pa robi ikut di mobil pa eko untuk menuju kantor polisi,iia masih khawatir dengan kondisi beni,

Sedangkan bu linda mengambil alih kemudi mobilnya untuk mengantarkan melani pulang di kawal polisi yg di perintahkan pa eko untuk menjaga keamanan mereka,

Sepanjang jalan melani menangis ketakutan,iia kuatir pada beni

Bu linda mencoba menenangkan melani dengan kata-kata bijak,

Setiba di rumah melani,bu linda mengantarkan melani turun dari mobil untuk memasuki gerbang rumahnya,

Di waktu bersamaan terlihat ibu asih baru pulang dari meetingnya,

Iia terkejut ada polisi di depan rumahnya,dan mencoba mencari tahu apa yg terjadi,

Bu linda memperkenalkan diri,dan menjelaskan hal yg sedang terjadi,

Akhirnya bu asih paham,
Iia menawarkan bu linda dan polisi untuk mampir terlebih dahulu,

Bu linda menolak karna waktu sudah malam,dan tentunya iia khawatir pada beni,

Bu linda pun berpamitan untuk pulang,
Sebelum memasuki mobil untuk pulang, melani terlebih dahulu meminta nomer hp bu linda untuk menanyakan kabar beni,

Bu linda memberikan nomer ponselnya,dan meyakinkan pada melani bahwa beni akan baik-baik saja,

Melani mengangguk pasrah,

Episode selanjutnya

wattpad/ronabudiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun