Melani menghentikan jalannya,lalu membuka kacamata untuk menghapus aair matanya yang kembali menetes,
Beni mengambil sapu tangan dari saku jaketnya,lalu menempelkan pada bagian wajah pipi Melani yang basah,
Melani merasakan hangat tangan beni menyuntuh wajahnya,tercium harum dari sapu tangan tersebut,hatinya lebih tenang saat ini,merasa ada payung teduh yg melindungi jiwanya,
Mereka melanjutkan perjalanan ke arah masjid yg terletak dekat pintu gerbang sekolah,
Setiba di masjid beni langsung mengambil air wudhu dan melanjutkan untuk melaksanakan sholat,
Terlihat dari sela-sela bangunan masjid beni sedang khusu menjalankan sholatnya
Setelah selesai sholat dan berdoa,beni menghampiri melani yg terduduk manis di bawah pohon,
"kita mau kemana mel"
Tanya beni mendekatkan langkahnya
"Bebaslah ben,saya ma ngikut aja"
Jawab melani santai
"Tadi kamu berdoa ap ben,terlihat sangat khusu,membuatku iri"
Tanya melani melanjutkan obrolan
"Gkk usah iri mel,aku berdoa agar suatu saat nanti bisa menjadi imam mu" jawab beni dengan binar matanya,