"Masuk sayang"jawab melani sambil membereskan piring di meja sebelah tempat tidurnya,
"masih pusing mel?
maafin jodi ya"
Jodi duduk di samping melani sambil mengelus rambutnya
"Tdi pagi sempet pusing,
tapi sekarang udh sembuh,
Mau minum apa syang?"
Melani mengambil majalah dan membukanya seakan menawarkan list buku menu meniru gaya waitris di restaurant,
"Nggak mel" jodi tertawa sambil menarik hidung melani yg mancung,
Melani pun membalasnya dengan tawa manja sambil mengacak-ngacak rambut jodi,
"Jangan di acak-acak dong,nanti klo tambah ganteng gmna?"
Canda jodi yg berusaha menghentikan tangan melani,
"Bagus dong,klo tambah ganteng kan nanti cewek-cewek banyak yg nempel"
Melani tersenyum pahit
"Dari dulukan emang jodi selalu jadi kejaran para wanita"
Jawab jodi membuat melani cemburu,
Suasana bahagia selalu menghiasi kebersamaan mereka,hari - hari selama mereka pacaran pun di lalui dengan indah,
hingga akhirnya jodi terdiam ketika melani menanyakan cincin yg di temukan beni di mobil jodi,
Cincin tersebut sama persis seperti cincin yg jodi kenakan,