Satria memacu moster besi itu dengan laju di atas rata-rata agar jodi tidak ketinggalan kereta,hanya dalam sekejap mata mereka menyelesaikan perjalanan dari setiabudi dan tiba di stasion bandung,
Stasion yg di resmikan tahun 17 mei 1884 pada masa pemerintahaan bupati koesoemadilaga itu terlihat mulai ramai orang berlalu lalang,
Jodi bergegas checkin lalu menaiki kereta executive tujuan jakarta,
Iia akan berkunjung ke ibu kota untuk menghadiri acara pernikahan mantan pacarnya yg bernama sira,
Di carinya tempat duduk sesuai nomer yg tertera di tiket,
setelah ia menemukan nomer tersebut,mata jodi terbeku pada sosok gadis yg begitu mempesona,jodi duduk tepat di sebelah gadis itu,mereka saling memandang dan melempar senyum,
Kereta berangkat pukul 05:15
Blm ada kata terucap di antara mereka,hingga di tengah perjalanan gadis tersebut memecah diam dengan meminjam charger hp pada jodi,
Mereka saling berkenalan dan mulai bercerita,di ketaui jodi gadis tersebut bernama melani,iia ke jakarta dengan tujuan ingin bertemu ayahnya,
Melani jarang berjumpa dengan ayahnya,apalagi semenjak ayahnya bercerai dengan bu asih,
Jodi sangaat hangat menyambut cerita-cerita yg terangkum dari bibir munyil melani,sehingga melani merasa nyaman untuk bercerita banyak hal,bahkan masalah keluarga yg di alami melani ia ceritakan pada jodi,
Jodi terkagum dengan sosok gadis di hadapannya,dia seorang yg hancur tapi memiliki jiwa yg kuat,
Selesai melani mengisahkan kehidupannya,bergilir jodi mulai bercerita tentang sira,karna waktu itu melani bertanya heran,bagaimana bisa ada seorang pria tampan nan rupawan yg ngebelain berpergian jauh hanya untuk menghadiri acara pernikahan mantannya,
Jadi waktu itu sira adalah senior di kampus jodi, iia seorang anggota senat yg memberikan ospek pada mahasiswa baru,
dan salah satu mahasiswa tersebut adalah jodi,