Mohon tunggu...
Romy Syawal
Romy Syawal Mohon Tunggu... Editor majalah - kulik-kulik teks

Passion sama musik dan humanisme. Penulis yang masih belajar dan berkeinginan membuat buku best seller terus punya mobil BMW seri terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idul Adha, Manusia, dan Menyembelih Hewan Kurban

5 Juli 2022   12:03 Diperbarui: 5 Juli 2022   12:12 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudin KPKP melakukan pemeriksaan hewan kurban di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (20/7/2020)(KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Saat ini, hasil dari penyembelihan hewan kurban dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan, bahkan ada yang sampai pelosok-pelosok, yang tadinya tidak pernah makan daging, sekarang kebagian untuk menyantap daging. Alhamdulillah. Inilah bukti dari sisi kemanusiaan yang diajarkan oleh Allah SWT beserta Nabi-Nabi kita, semuanya saling mendapatkan barokah. Aamiiiin.

Berkurban itu hukumnya sunah muakkad, dan sebagai pengingat atas kejadian besar itu, juga agar manusia taat dan berserah diri kepada Allah SWT, dan agar manusia makin mengerti bahwa Allah tidak hendak menghinakan manusia dengan cobaan, serta tidak ingin menganiaya manusia dengan ujian.

Dari peristiwa ini, juga menjadi pelajaran bahwa Allah menghendaki agar kita bersegera memenuhi panggilan tugas dan kewajiban secara total.

Artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

Menyembelih 3 Sifat Manusia

Buya H. Firdausi dalam ceramahnya mengatakan dalam diri manusia ada empat sifat. Tiga dari empat sufat itu berpotensi untuk mencelakakan manusia dan satu berpotensi mengantarkan manusia menuju pintu kebahagiaan.

Pertama, sifat syaithaniyah, dimana sifat identiknya adalah kecemburuan, hasad dan dengki, saling iri dan menjatuhkan. Pekerjaan dan targetnya bagaimana membuat jalan yang menyesatkan. Menjerumuskan dan menjatuhkan pada jalan kenistaan. Membasmi dan menghilangkan sifat kemanusiaan dan martabat anak Adam yang dimuliakan.

Kedua, sifat kebinatangan 'bahimah' sifat binatang ternak. "Kita tahu persis bagaimana sikap binatang ternak yang diciptakan tanpa fikir, tanpa rasa. Bagi binatang ini adalah sifatnya, ia begitu, adalah lumrah. Tapi kalau manusia yang diberi hati diberi rasa, bersikap dengan sikap bahimah, maka ini petaka dan berbahaya," kata Firdaus.

Ketiga, sifat buas "sabi'iyah" bukan binatang ternak, tapi lebih tinggi, binatang liar dan buas. "Kita tahu persis sifat-sifat identiknya adalah kesemena-menaan, tak punya rasa kasihan, tidak ada iba dan rasa. Ia akan menerkam siapa saja, andalannya adalah bringas dan tenaga, kuku tajam dan taringnya. Karakternya kezaliman, tidak ada keadilan. Yang kuat berkuasa, yang lemah binasa. Tidak ada ukuran kebenaran, yang ada unjuk kekuatan. Ini yang kita kenal dengan hukum rimba. Yang kuat selamat yang lemah terhina. Yang berani akan menindas yang pengecut. Yang kuat akan memakan yang lemah".

Sedangan satu-satunya sifat yang menjamin keselamatan dan kebaikan manusia, adalah sifat 'rububiyyah" sifat berketuhanan, beriman, bertaqwa, memiliki kontrol keyakinan. Yakin akan hari pembalasan. Dan percaya bahwa kehidupan dunia akan dipertanggungjawabkan.

Kebenaran mutlak adalah ketentuan Tuhan, dijelaskan nabi, dikandung Al Quran. Sifat yang tumbuh tidak mengedepankan nafsu keserakahan, tidak ada kepuasan di atas kejahatan. Kebahagiaan bukan tumbuh di atas penderitaan orang lain. Bukan berhasil dengan menjahati orang lain. Atau bukan juga semangat yang tak pernah berharap kebaikan untuk orang lain, urai Firdaus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun