Sudah siap menjelang Pilpres 2014?
Pertanyaan ini muncul begitu saja di benak ini, sesudah ikut pilkades kemarin. Iya, Pemilihan Kepala Desa. 30 Oktober kemarin, kami warga 200an desa (tepatnya 203 desa) di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, secara serempak memilih langsung Kepala Desa kami.
Sebagai Cah Kediri yang boro di Surabaya. Selasa 29 Oktober 2013 sore, saya menyempatkan pulang ke Pare, sebuah kecamatan sekira 10 km di sisi utara timur kota Kediri. Saya pulang hari Selasa sore itu karena mau nyoblos. Biasanya saya balik ke Pare pada hari Jumat, sore hari. Khusus kemarin saya balik karena ada coblosan itu. Karena kenal dengan para kandidat yang maju di Pilkades ini, saya jadi ga enak kalau tidak setor muka. Itu alasan utamanya.
Pulang naik bis ekonomi Surabaya – Kediri “Pelita Indah”, sejak dari terminal Purabaya – Bungurasih, Sidoarjo, bis sudah penuh. Sudah banyak yang berdiri.
Kondisi penumpang berdiri ini jamak terjadi pada akhir pekan saja. Tetapi ini Selasa sore, dari terminal bis Purabaya, penumpang sudah rela berdiri. Dan kebanyakan penumpang adalah mereka yang akan turun di wilayah Kediri. Ah… ternyata banyak juga yang mau nyoblos besok.
Rabu, 30 Oktober 2013, sejak pagi cuaca di Kediri cerah cenderung panas. Antusiasme masyarakat desa saya untuk milih langsung kepala desanya sudah Nampak sejak pagi. Pilkades dimulai jam 08.00 WIB, sebelum itu para pemilih sudah antre. Saya yang datang ke balai desa (lokasi tempat pemungutan suara) sekira jam 10an, masih juga harus antre 15 menitan.
Ada 4 calon dalam pemilihan kepala desa kami.
Yang akhirnya terpilih jadi kepala desa kami adalah calon yang bernomor urut 3.
Meski harus bolak-balik Surabaya – Kediri, meski kemarin harus antre panas-panasan, seneng rasanya bisa melihat tetangga, warga satu desa begitu antusias menyalurkan hak pilihnya begini. Kira-kira pilpres 2014 nanti bisa antusias kayak gini ga ya?
Salam Kediri Bersinar Terang, Nda!
