Mohon tunggu...
Romy Steven J
Romy Steven J Mohon Tunggu... guru komputer dan konsultan it -

Saat ini saya mengajar TIK SMA Negeri 2 Makassar dan juga menjadi konsultan IT dan programmer di beberapa perusahaan di kota Makassar. \r\n\r\nSaya ingin memperkuat salah satu pilar utama bangsa kita yaitu Pendidikan. Jika bisa menjadi guru yang berkarakter baik, maka akan menghasilkan generasi penerus yang juga berkarakter baik yang pada akhirnya akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Memang sulit tapi PASTI BISA :)\r\n\r\nKunjungi juga web blog saya di www.pakgururomy.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pejabat Bidang Pendidikan Seharusnya Orang yang Berpendidikan

25 November 2011   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:13 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca judul tulisan saya ini mungkin ada beberapa pihak yang komplain dalam hati mereka. Tapi memang inilah kenyataan yang ada. Yang saya maksud dengan kata "berpendidikan" adalah orang yang benar-benar mengerti tentang pendidikan, bukan cuma orang yang sekedar tahu tentang pendidikan.

Karena jika kita berbicara mengenai pendidikan, maka haruslah orang-orang yang mengerti pendidikan yang berbicara. Saya secara pribadi sangat tidak sependapat dengan kebijakan otonomi daerah, di mana hampir semua posisi strategis bidang pendidikan ditentukan dan ditunjuk oleh Walikota. Mulai dari kepala dinas pendidikan sampai Kepala Sekolahnya.

Tentu kita sudah merasakan bahwa beberapa kepala sekolah hanyalah merupakan jabatan politis sehingga sangat jarang ada kepala sekolah yang benar-benar berpikir tentang kemajuan dan perkembangan sekolah. Sebagai salah satu praktisi pendidikan, saya menemukan ada guru yang sudah lama menjadi guru, bahkan sangat cerdas dan dipenuhi dengan visi dan misi mulia untuk memajukan sekolah, tapi guru seperti itu tidak pernah mendapat kesempatan menjadi kepala sekolah. Alasannya adalah karena guru tersebut tidak terlibat dalam "dunia politik".

Saya sangat sependapat dengan Wakil Menteri Pendidikan, Musliar Kasim yang menilai sebagian besar kepala bupati dan wali kota salah pilih dalam mengangkat seseorang sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Buktinya, banyak Kadis Pendidikan yang tidak paham dengan permasalahan di bidang pendidikan. (Lihat)

Karena salah mengangkat Kepala Dinas Pendidikan, maka kadis tersebutpun juga salah mengangkat Kepala Sekolah. Dan karena kepala sekolah salah diangkat maka kepala sekolah itupun salah angkat pembantu-pembantunya. Nah kalau semuanya "serba salah" maka jangan heran jika banyak sekolah negeri yang kalah bersaing dengan sekolah-sekolah swasta.

Kalau semuanya "serba salah" maka bagaimana dengan generasi muda penerus bangsa kita? Maka sudah saatnya perubahan sistem, khususnya dalam pemilihan kepala dinas Pendidikan maupun kepala sekolah, sudah seharusnya melalui tahapan uji kompetensi yang dilaksanakan oleh tim khusus yang sama sekali tidak memiliki kepentingan politik. Bahkan lebih baik lagi jika warga sekolah turut dilibatkan dalam pemilihan kepala sekolah, jadi pemerintah dan kepala dinas pendidikan cukup menyediakan calon yang sudah melalui tes, selanjutnya warga sekolah dalam hal ini guru dan siswa juga diberi legitimasi untuk menentukan pilihan mereka.

Seorang kepala sekolah haruslah seorang yang dicintai dan disukai oleh warga sekolah, seorang kepala sekolah haruslah seorang yang bisa berkomunikasi baik dengan guru maupun siswa. Dengan demikian, akan tercipta suasana di sekolah yang damai dan menyenangkan.

Semoga melalui tulisan ini, rencana Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN&RB) yang akan melakukan reformasi dalam hal pengangkatan pejabat daerah. Dimana nantinya, akan ada seleksi ketat sebelum seseorang diangkat sebagai kepala dinas pendidikan bisa segera terlaksana demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Salam sukses,

Romy Steven J
www.romystevenj.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun