Jadi saya mengirim barang berpatokan pada angka yang saya Bold di atas, apabila lebih sedikit saja sudah beda tarif , ini seperti pengelompokan tarif agar lebih mudah dalam perhitungan dan tidak ribet menurut saya, jadi apabila berat barang yang mau dikirim ternyata hanya terpaut beda kira - kira 100gram saja sudah dikenakan tarif atasnya semisal berat barang kita 2095gr jadi kena harga Rp 148.000 bukan Rp 98000 selisih Rp 50.000.Â
Sudah beberapa kali saya kena angka berat yang nanggung seperti itu, untuk itu saya selalu menghitung berat barang secara mandiri beli timbangan.
sekedar tips saja dari saya entah berguna atau tidak atau mungkin pembaca kompasianer sudah mengetahuinya hehee, bagi yang belum bisa di praktekkan, ini hanya sekedar perhitungan matematika sederhana, contoh kasusnya yaitu saya ingin mengirim barang dengan berat 2.5Kg kalau dari catatan tarif saya di atas berarti biayanya adalah 2.5kg=Rp 148000, saya melakukan pembagian berat kiriman kebetulan barangnya bisa di bagi , saya bagi menjadi 1Kg dan 1.5Kg dengan tarif 1Kg= Rp 49000 , 1.5Kg= Rp 73500 jadi total pengiriman saya Rp 49000+ Rp 73500= Rp 122500, lebih murah dari harga perhitungan awal selisihnya yaitu   148000 - 122500 = 25500, lumayan bensin 3 literan hehe.Â
cara awal sudah saya praktekkan dan memang benar tidak jauh harganya dari hitungan saya, perbedaannya mungkin hanyalah di harga pajak barang, mungkin apabila kurang puas saya beri studi kasus lainnya apabila saya kirim barang dengan berat 3.5 Kg dengan tarif kiriman Rp 198000, mari kita coba bagi beratnya jadi 1.5Kg dan 2Kg , 73500 + 98000= 171500, selisihnya adalah Rp 26500.Â
Penulis hanya berusaha membagikan sekelumit pengalamannya yang tidak lah terlalu penting di banding pengalaman kompasianer lainnya hehe, semoga Artikel ini membawa manfaat.Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H