Mohon tunggu...
Bang Romu
Bang Romu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Angeline

19 Juni 2015   17:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:38 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus hilangnya Angeline mulai diketahui oleh publik berawal dari dibuatnya Fanpage Find Angeline - Bali's Missing Child, Sehingga masyarakat Indonesia menaruh simpati terhadap pencarian Angeline, hingga diadakan pencarian besar – besaran, hingga pada akhirnya kabar duka diterima 10/06 bahwa Angeline ditemukan tewas terkubur di belakang rumah dibawah kandang ayam, tragis memang kejadian ini menimpa Bocah usia 8 tahun yang seharusnya masih senang dengan bermain.

      Selama proses penyelidikan terhadap tewasnya angeline orang – orang baru pun muncul ke publik dan orang baru tersebut adalah Orangtua kandung Angeline, Ohh. . .ternyata angeline anak angkat, dan orang tua kandung pun masih hidup hal ini membuat penulis penasaran dan bertanya – Tanya apa gerangan yang membuat angeline harus di adopsi, dan akhirnya terjawab sudah angeline terpaksa di adopsi dikarenakan ketiadaan biaya untuk melahirkan, Waduh. . . Enak di depan tapi susah di belakangnya. . . Inilah Indonesia dan inilah kehidupan yang harus di alami manusia, Tapi dari sini penulis bisa menyimpulkan bahwa hal ini dapat di cegah, Penulis ingat kalimat ini “Lebih baik mencegah dari pada mengobati” karena mengobati itu merasakan sakitnya dan mahal contoh tewasnya angeline , Dengan mengetahui akar permasalahan, akar permasalahannya adalah dana atau biaya persalinan yang membuat Angeline harus di adopsi. Semoga pemerintah melalui kebijakannya yang pro rakyat dapat  mengambil hikmah dan mencegah terjadinya kasus angeline – angeline yang lain yang dapat merisaukan para orang tua. Stop Angeline. .!! ceritamu Akan menjadi evaluasi bagi negri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun