Ada sebuah adagium tentang NTB. Bahwa, Tuhan menciptakan NTB ketika sedang tertawa. Yang lainnya mengatakan bahwa NTB ini adalah sekeping surga yang diturunkan ke bumi.Â
Terlalu bombastis? Sepertinya tidak. Bahwa tanah NTB ini memang indah, bahkan sangat indah. Namun, seringkali, saking indahnya, eksplorasi tentang NTB ini hanya disampaikan dalam kepingan cerita yang tidak utuh. Mirip seperti turis asing yang hanya mengenal Bali, tapi tidak paham jika Bali adalah bagian dari Indonesia. Â Begitupun yang terjadi dengan Provinsi NTB ini.Â
Saking indahnya, banyak yang menyangka - khususnya wisatawan luar NTB - bahwa Provinsi yang indah ini hanya lah Lombok. Memang, Lombok itu indah, namun menggeneralisir bahwa NTB hanya Lombok, jelas salah kaprah Guys.Â
Ditambah lagi dengan keberadaan ikon wisata internasional baru di Lombok, Sirkuit Internasional Mandalika, semakin menambah kesan tak terbantahkan, bahwa NTB ini adalah (hanya) Lombok saja. Tidak begitu Ferguso, mari kita berkelana bersama. Â
Secara geografis, Provinsi NTB terbagi ke dalam dua pulau besar. Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Selain kedua pulau ini, banyak pulau-pulau kecil yang mengelilingi kawasan daratan tersebut. Terdiri dari 8 Kabupaten dan 2 Kota dengan luas daratan mencapai 2.015.000 km2.Â
Pulau Lombok - tempat bermukimnya Sirkuit Internasional Mandalika didominasi oleh Suku Sasak, sementara Pulau Sumbawa, dihuni oleh Suku Samawa (Sumbawa) dan  Suku Mbojo. Suku Mbojo sendiri membagi dirinya ke dalam banyak sub suku yang telah bermukim dari era Majapahit sampai saat ini.Â
Jika berwistaa ke NTB, tentunya banyak sekali tempat menarik yang bisa dikunjungi. Di Pulau Lombok, berdiri Gunung Rinjani, yang menjadi salah satu legenda gunung berapi di Indonesia. Nama asli Gunung Rinjani adalah Gunung Samalas, yang menurut mitos ketinggiannnya mencapai +/- 7.000 m dpl.Â
Puncak Rinjani dan Danau Segara Anak merupakan salah satu tujuan wisata para pendaki dan penggemar traveling hiking di seluruh dunia. Masih masuk dalam kelompok gunung berapi aktif, menjadikan Rinjani terus menjadi magnet yang mendatangkan wisatawan ke NTB.Â
Menancapkan bendera Merah Putih pada perayaan 17 Agustus di Puncak Rinjani seolah menjadi semacam "sumpah" para pendaki di Indonesia. Tidak lengkap rasanya datang ke Lombok, jika belum menancapkan kaki di Puncak Rinjani. Ah, membahas Rinjani sepertinya tidak akan cukup dalam artikel ini, jadi mari kita melangkah ke destinasi berikutnya, masih di Pulau Lombok.Â
Gunung Rinjani kokoh berdiri di bagian utara Pulau Lombok, disebelah baratnya, dalam deretan pulau kecil, sangat populer sebagai salah satu destinasi wisata internasional.Â
Yaps, Kawasan Tiga Gili, terdiri dari Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Buat para penggemar snorkling, diving dan berenang di laut, kawasan pulau2 kecil ini tentu saja adalah surga. Terumbu karang yang berwarna-warni, beragam ikan yang berenang diantara terumbu karang, pasir pantai yang putih dan pemandangan alam yang sangat indah, menjadikan kawasan ini seperti miniatur surga. Sangat disayangkan, jika berkunjung ke Lombok, tidak datang ke Kawasan Tiga Gili ini, tentu saja.
Masih tentang wisata pantai, Lombok juga punya Kawasan Pantai Senggigi. Sepertinya, review artikel tentang kawasan pantai yang membentang sepanjang pantai barat Pulau Lombok ini sudah banyak dibahas. Deretan penginapan mulai dari losmen kelas melati sampai dengan jaringan hotel bintang lima skala internasional menunjukkan kelas Kawasan Pantai Senggigi sebagai destinasi wisata internasional.Â
Kawasan Pantai Senggigi, harus diakui merupakan urat nadi wisata di Pulau Lombok. Aktifitas ekonomi Pulau Lombok berawal dan berputar dari aktifitas wisata di Kawasan Pantai Senggigi dan sekitarnya.Â
Pandemi COVID-19 yang melanda dua tahun terakhir merupakan pukuan berat untuk destinasi wisata ini, namun secara perlahan, kawasan ini hidup kembali dan berjuang untuk membangun kejayaannya kembali.
Jadi, Lombok tidak hanya punya Mandala Sirkuit ya Guys, masih banyak keeksotisan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan gugusan pulau-pulau di NTB, yang harus kita ketahui. Next trip ya, kita berkelana kembali...see you.. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H