Tentu jawabannya akan berbeda-beda, dan aku bertanya kepadamu pertanyaan ke dua ini, di Jawa kok setannya/hantunya pocong, kuntilanak, gendruwo, dll, kalau di Bali kok ada nama-nama yang berbeda, di Minang beda, di Amerika beda, Eropa beda…
Oh ya, ternyata dari hantu/setannyapun kita bisa mengetahui negara itu kaya atau miskin ya? Di luar negeri hantu keren, pakai jass, sepatuan dll, cerminan negara kaya… Di Indonesia hantunya bajunya kotor, compang camping dan lain-lain, gambaran negara miskin karena uangnya dikorupsi aparat-aparat bejat secara berjemaah dan memang pemerintahannya gak bener, hal ini semua tahu lah…
Oke ayo kembali kepada caraku mengajarkan orang menjadi berani selama ini dalam sekejap!
Biasanya kuawali dengan cerita tentang manusia adalah dewa dan telur burung rajawali, yang belum baca sekali lagi silahkan klik disini untuk membacanya…
Lalu kutanya mereka, ada 3 binatang, ayam, ular, rajawali…
Pertanyaan pertama, kalau ada ular dan ayam, siapa yang lari? Semua menjawab, ayam
Pertanyaan ke dua, kalau ada ular dan rajawali, siapa yang lari? Semua menjawab rajawali!
Lalu kuteguhkan, ular itu gambaran setan/makhluk halus, dan rajawali adalah gambaran orang yang sudah mengenal dirinya, yang selalu dipenuhi kuasa tuhan/ilahi, yang memiliki keyakinan sempurna, bahwa tuhan di dalam dia dan dia di dalam tuhan, semua makhluk gaib takut dan lari terbirit-birit meninggalkannya!
Ada gambaran lain yang bagus, setan/roh jahat/makhluk halus itu seperti singa ompong, bisanya mengaum menakutkan, ia sebenarnya tidak berdaya!
Selama ini doktrin terbalik di masyarakat, menganggap mereka punya kuasa, bahkan banyak manusia menjadi menghambakan diri kepada makhluk-makhluk jadul ini!
Sekarang kuceritakan beberapa ceritaku tentang pengalaman ini, Di Wonogiri (Jawa Tengah), pada tahun 1998 ada seorang nenek umur 89 tahun yang setiap hari mengeluarkan manifestasi aneh, ia keluar suara raksasa, dan lain sebagainya dalam kondisi terbaring lemah, seluruh orang pintar di seluruh daerah itu di datangkan, bahkan dari berbagai tempat di Indonesia, namun tidak menolong, setiap malam diadakan pengajian, sampai satu setengah bulan, konon sampai menghabiskan gula pasir untuk buat kopi 1,5 kintal, karena banyak santri tiap malamnya, tapi tak ada hasil, setiap kali kesurupan, diusir pakai ayat quran, makhluk di dalam orang itu lebih fasih qurannya, hahahahaha….