Mohon tunggu...
Rommy Perdana Putra
Rommy Perdana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Aparatur Sipil Negara

Government Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Money

SNI Tangguh, Indonesia Tumbuh

17 Agustus 2021   10:48 Diperbarui: 17 Agustus 2021   11:24 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Standar Nasional Indonesia (Foto: Dokumentasi Pribadi)

"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak."- Ir. Soekarno.

Kutipan di atas merupakan salah satu ucapan dari seorang bapak pendiri bangsa Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Beliau telah menjadi inspirasi banyak negara di seluruh dunia untuk merdeka dan melepaskan diri dari penjajahan.

Bangsa Indonesia merdeka berkat perjuangan dari pendiri bangsa dan para pahlawan yang dengan gigih untuk memproklamirkan Indonesia. Kemerdekaan yang mereka korbankan untuk kita belum sepenuhnya usai. Sebagai generasi penerus bangsa harus kita harus menjaga kemerdekaan ini sampai kapanpun.

Seperti halnya cita-cita dari pada pendiri bangsa Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".

Sebagai bangsa yang besar dan makmur, kita dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa kaya akan sumber daya, suku, ras, budaya, dan agama. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote, Indonesia sangat beragam dan perbedaan ini yang membuat Indonesia kuat. Seperti halnya semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Dalam mengisi kemerdekaan, pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tak boleh kita lupakan. Setiap sila mengandung nilai-nilai yang patut kita amalkan serta dipelihara hingga nanti.

Standar Nasional Indonesia

Kembali ke kutipan dari sang proklamator, beliau mengingatkan kepada kita untuk menjadi bangsa yang mandiri dan tidak terpengaruh dari bangsa lain. Berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan, membangun ekonomi serta menjadi negara yang tangguh.

Sebagai bangsa yang telah merdeka, kita harus bisa menjadi tuan dinegara sendiri bukan sebagai budak. Penting untuk kita pahami, diperlukan suatu tekad yang kuat agar menjadi bangsa yang unggul dan meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh bangsa Indonesia.

Untuk melindungi kepentingan negara, keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga Indonesia serta perlindungan flora, fauna, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup maka diperlukan sebuah standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Standardisasi dan penilaian kesesuaian merupakan salah satu alat untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan, mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan.

Dari gambaran di atas, untuk menjadi bangsa yang mandiri dan tangguh, maka diperlukan standardisasi dan penilaian kesesuaian dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014, SNI adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penerapan SNI mampu meningkatkan daya saing dan kepercayaan masyarakat untuk produk yang berkualitas dan bermutu. Selain itu, menghalang produk impor dan mengurangi produk yang tidak sesuai standar.

Dengan demikian, produk yang sudah mendapatkan sertifikasi SNI akan mampu bersaing dengan produk lain. Karena memiliki satu standar, kualitas dan mutu yang sama, yang membedakan hanya merek saja. Hal tersebut sangat baik untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak sesuai.

"Pemenuhan standar is a Must! Dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk bangsa!" B.J. Habibie, Pendiri BSN.

Dikutip dari bsn.go.id, B.J. Habibie mengingatkan kepada BSN, selain membuat standar mutu secara nasional juga bisa bekerja sama dengan negara lain. Artinya, produk barang dari Indonesia bisa diterima di negera tersebut. Percuma membuat standar tapi nantinya tidak bisa diterima di suatu negara.

Habibie mengarisbawahi begitu pentingnya suatu bangsa dan masyarakat memiliki suatu standar secara nasional. Maka dari itu BSN dalam menjalankan tugas standardisasi tidak asal-asalan. "Bekerja sama ini saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara yang diajak kerja sama," jelas B.J. Habibie.

Indonesia membutuhkan SNI untuk menjadi bangsa yang tangguh dan tumbuh sebagai bangsa yang berdaulat dan disegani oleh bangsa lain. Penerapan SNI secara masif akan mendorong perekonomian semakin maju dan membendung produk yang tidak sesuai standar.

Penerapan SNI akan menjadikan Indonesia semakin tangguh, karena dapat menciptakan kualitas yang bermutu, produknya aman untuk digunakan oleh masyrakat dan terhindar dari produk impor. Selain itu, dengan SNI perekonomian Indonesia akan tumbuh dan bangkit dikarenakan produksi dalam negeri meningkat permintaan akan produk yang terjamin mutunya.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, patut bersyukur dan berbangga hati dengan semua yang telah dilakukan oleh pendiri bangsa ini. Kita semakin yakin dan percaya untuk melanjutkan tongkat estafet kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang tangguh dan bangkit ke arah yang lebih baik.

Dirgahayu Indonesia ke-76. Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun