Ciptakan Peluang Usaha
Banyak cara untuk memulai bisnis, mulai dari menjualnya kepada saudara, teman atau tetangga hingga membuka toko baik offline maupun online. Dimulai dari niat yang tulus dan serius untuk berusaha pasti akan ada jalannya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Innayah Umnihanie atau yang biasa disapa ibu Hanny. Berawal dari tantangan yang diberikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau untuk membuat sebuah inovasi makanan olahan ikan khas Riau. Dari situlah terpikirkan untuk membuat bakso ikan patin, yang mana ikan patin mudah ditemukan di daerah Kampar, Riau.
Selain ikan patin, Hanny menambahkan irisan nanas yang banyak dibudidaya di Riau serta sebagai tambahan mi sagu yang identik sebagai ciri khas makanan Riau yang berasal dari Kepulauan Meranti. Tambahan irisan cabai merah dan seledri menambah warna dari semangkok bakso. Warna merah, kuning, dan hijau melambangkan warna khas Melayu Riau. Produk olahan bakso ikan ini dinamai Sotindang (Bakso Patin Kuah Udang).
Berbagai percobaan dilakukan hingga menemukan resep yang pas untuk disajikan. Dan ternyata hasilnya diluar ekspektasi, rasa ikan patin yang tidak amis ditambah irisan nanas menambah sensasi makan menjadi lebih sedap. Semua disajikan dalam semangkuk kuah udang ditemani kenyalnya mi sagu membuat siapa yang makan menjadi ketagihan.
Tak disangka, ternyata sotindang ini dijadikan makanan tamu istimewa yang datang ke Provinsi Lancang Kuning. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga almarhum BJ. Habibie. Tidak hanya itu, banyak pejabat dan masyarakat yang menggemari bakso ikan patin yang penuh dengan filosofi buatan Hanny ini.
Sejalan dengan visi perusahaannya sebagai perusahaan pengolahan pangan yang berkualitas dan berdaya saing di pasar global, Hanny berkomitmen dengan menerapkan SNI 7266:2014 bakso ikan. Sehingga di akhir 2019, CV. Satu Wahana Jaya Sentosa meraih SPPT SNI dan menjadikannya bakso ikan pertama di pulau Sumatera yang mendapatkan SNI.
Menjual bakso sotindang ini dapat dibilang cukup menjanjikan dan menciptakan peluang usaha. Modal usaha yang dikeluarkan dalam bisnis ini tidaklah besar. Terlebih bakso ikan memiliki pangsa pasar yang cukup baik setelah bakso daging dan banyak digemari oleh anak-anak hingga orang tua.
Omset rata-rata harian dari penjualan bakso ikan sebelum pandemi covid-19 sebesar
Selain itu, dengan menerapkan SNI bakso ikan, sotindang buatannya mampu meningkatkan kepercayaan konsumen dan mampu menembus pasar retail. Tidak hanya itu, permintaan semakin meningkat sekitar 20ri yang sebelumnya belum menerapkan SNI.
Hambatan peluang bisnis bakso ikan juga tergolong rendah. Risikonya jika bahan baku tidak tersedia atau langka di pasaran, tetapi mampu disiasati dengan menyimpan di lemari pendingin. Dan yang harus diperhatikan adalah menjaga kualitas bahan baku agar tidak menurun dengan cara teliti dalam mensortir bahan baku yang baik.