Mohon tunggu...
Rommy David Watuseke
Rommy David Watuseke Mohon Tunggu... Jurnalis - PLP

Ut Omnes Unum Sint, Ora et Labora, Small Is Beautifull

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Peluang dan Tantangan Disahkan UU Kesehatan (Omnibus Law) terhadap STR Seumur Hidup

24 Juli 2023   11:40 Diperbarui: 24 Juli 2023   11:42 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATAR BELAKANG

Pada masa kini kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, sejalan dengan itu kebutuhan akan tenaga kesehatan yang berkualitas semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi medis. Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Kesehatan terbaru yang menetapkan pemberian Surat Tanda Registrasi (STR) seumur hidup bagi tenaga kesehatan.  Tenaga kesehatan berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk menjamin kualitas pelayanan yang optimal, pemerintah berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan akuntabilitas tenaga kesehatan dengan mengeluarkan Undang-Undang Kesehatan Terbaru yang mencakup penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) Tenaga Kesehatan Seumur Hidup. Dalam tulisan opini ini, saya akan coba bahas mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi dengan disahkannya undang-undang ini serta dampaknya di pelayanan kesehatan yang perlu diperhatikan dengan cermat.


PELUANG

Inovasi Pendidikan Kesehatan: Dengan adanya STR seumur hidup, ada peluang untuk mengembangkan program pendidikan kesehatan berkelanjutan dan sistem sertifikasi yang memastikan tenaga kesehatan selalu diperbaharui dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru.

Penyediaan Tenaga Kesehatan di Daerah Terpencil: STR seumur hidup dapat meningkatkan minat tenaga kesehatan untuk bekerja di daerah terpencil karena proses administrasi yang lebih mudah dan berkelanjutan.


TANTANGAN

Implementasi yang Efektif: Penting bagi pemerintah dan institusi kesehatan untuk mengimplementasikan undang-undang ini dengan baik agar tujuan akuntabilitas dan profesionalisme tercapai.

Pengawasan dan Evaluasi: Diperlukan sistem pengawasan yang ketat untuk memastikan tenaga kesehatan terus mematuhi standar profesi dan tetap kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan.


Kesetaraan dan Standar Profesi: Dalam mengakui STR seumur hidup, perlu dipastikan bahwa standar profesi dan kurikulum pendidikan kesehatan setara di seluruh wilayah, sehingga kualitas pelayanan tetap terjaga tanpa terjadi disparitas yang merugikan masyarakat.

Sumber Daya dan Pengawasan: Diperlukan alokasi sumber daya yang memadai untuk mengawasi dan memastikan bahwa tenaga kesehatan mematuhi standar profesi dan terus meningkatkan kompetensinya. Pengawasan yang lemah dapat menyebabkan penurunan kualitas pelayanan dan potensi risiko bagi masyarakat.

Pendidikan Berkelanjutan: Dalam mengimplementasikan STR seumur hidup, penting untuk mengembangkan dan mendukung program pendidikan berkelanjutan yang efektif dan dapat diakses oleh seluruh tenaga kesehatan. Ini memerlukan kerjasama aktif antara pemerintah, institusi pendidikan, dan profesi kesehatan.

KEUNTUNGAN

Akuntabilitas dan Profesionalisme: STR seumur hidup akan meningkatkan akuntabilitas tenaga kesehatan karena mereka harus mematuhi standar dan etika profesi sepanjang karier mereka. Hal ini dapat meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Mempermudah Pergerakan Tenaga Kesehatan: Dengan adanya STR seumur hidup, tenaga kesehatan dapat lebih mudah berpindah tempat kerja atau berpraktik di wilayah yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan cepat. Ini dapat mengurangi disparitas layanan kesehatan antar daerah.

Kontinuitas Pelayanan: STR seumur hidup memastikan kontinuitas pelayanan kesehatan karena tenaga kesehatan tidak perlu lagi mengurus perpanjangan STR secara berkala. Ini berpotensi mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi.


KERUGIAN

Kualitas dan Kompetensi: STR seumur hidup bisa saja mengurangi dorongan bagi tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas dan kompetensi mereka setelah mendapatkan STR. Ini dapat berdampak negatif pada kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Tidak Memadainya Pengawasan: Jika tidak ada sistem pengawasan yang memadai, STR seumur hidup dapat menimbulkan risiko penurunan kualitas pelayanan kesehatan karena tenaga kesehatan mungkin tidak tunduk pada evaluasi secara berkala.


SOLUSI

Penyusunan Pedoman Implementasi: Pemerintah dan lembaga terkait harus menyusun pedoman yang jelas mengenai pelaksanaan STR seumur hidup, termasuk mekanisme pengawasan dan evaluasi.

Penguatan Sistem Pendidikan Kesehatan: Pemerintah harus berinvestasi dalam penguatan sistem pendidikan kesehatan untuk memastikan tenaga kesehatan selalu diperbaharui dengan pengetahuan dan keterampilan terkini.


Penguatan Koordinasi dan Kerjasama: Pemerintah, lembaga pendidikan, dan profesi kesehatan harus bekerja sama untuk memastikan standar profesi yang setara dan program pendidikan berkelanjutan yang berkualitas.

Pengembangan Sistem Pengawasan yang Efektif: Sistem pengawasan yang ketat dan berkelanjutan harus dibangun untuk memastikan tenaga kesehatan tetap mematuhi standar profesi sepanjang karier mereka.

Inovasi Pendidikan Kesehatan: Perlu adanya inovasi dalam pendidikan kesehatan untuk memastikan tenaga kesehatan selalu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan terbaru yang relevan dengan perkembangan ilmu kedokteran.

DAMPAK DI PELAYANAN KESEHATAN

Peningkatan Kualitas Pelayanan: Dengan adanya STR seumur hidup, tenaga kesehatan diharapkan akan tetap terampil dan kompeten, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran.

Pengurangan Biaya dan Waktu: Proses perpanjangan STR yang biasanya memakan biaya dan waktu dapat dihindari, sehingga tenaga kesehatan dapat fokus pada pelayanan dan kegiatan pendidikan berkelanjutan yang lebih bermanfaat.

Mobilitas Tenaga Kesehatan yang Meningkat: STR seumur hidup dapat mendorong mobilitas tenaga kesehatan, terutama ke wilayah-wilayah yang membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan. Hal ini dapat mengurangi kesenjangan layanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Kepercayaan Masyarakat yang Lebih Tinggi: Adanya STR seumur hidup dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan karena dipastikan bahwa mereka memenuhi standar profesi dan kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Dukungan untuk Riset dan Pengembangan: Tenaga kesehatan yang memiliki STR seumur hidup dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, karena memiliki kepastian status profesional.

Meskipun terdapat potensi keuntungan yang signifikan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan dampak positif yang diinginkan:

IMPLIKASI LEBIH LANJUT

Peningkatan Kredibilitas Profesi Kesehatan: Dengan adanya STR seumur hidup, profesi kesehatan dapat mendapatkan kredibilitas yang lebih tinggi di mata masyarakat. Ini akan membantu mengatasi isu-isu kepercayaan dan mengurangi praktik medis ilegal atau tidak etis.

Percepatan Integrasi Teknologi Kesehatan: STR seumur hidup dapat memudahkan integrasi teknologi kesehatan dalam layanan medis. Tenaga kesehatan yang terus diperbaharui dengan pengetahuan dan keterampilan terkini akan lebih mampu memanfaatkan teknologi dalam diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien.

Pengaruh Positif pada Pendidikan Kesehatan: Adopsi STR seumur hidup dapat menjadi pendorong bagi lembaga pendidikan kesehatan untuk terus meningkatkan program pendidikan mereka. Ini dapat memperkuat basis pengetahuan dan keterampilan calon tenaga kesehatan sebelum mereka masuk ke dunia praktik.

Peningkatan Akses dan Kesetaraan Pelayanan: STR seumur hidup dapat mengurangi hambatan administratif dalam pergerakan tenaga kesehatan, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan lebih banyak tenaga medis. Hal ini dapat meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan mengurangi kesenjangan kesehatan antara daerah.

Penyediaan Tenaga Kesehatan di Situasi Krisis: Dalam situasi krisis kesehatan atau bencana alam, STR seumur hidup dapat memudahkan mobilitas dan penugasan tenaga kesehatan dari daerah lain untuk memberikan bantuan dan dukungan.

Namun, implementasi STR seumur hidup juga perlu diimbangi dengan langkah-langkah yang berhati-hati untuk menghindari potensi dampak negatif. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

Pengembangan Standar dan Evaluasi: Pemerintah dan lembaga terkait harus mengembangkan standar yang jelas untuk pemeliharaan dan pemutakhiran kompetensi tenaga kesehatan. Evaluasi secara berkala harus dilakukan untuk memastikan bahwa tenaga kesehatan tetap memenuhi standar yang ditetapkan.

Penguatan Etika Profesi: Penting untuk terus mengingatkan tenaga kesehatan tentang pentingnya etika profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penguatan etika akan membantu mengatasi potensi penyalahgunaan kekuasaan atau praktik medis yang tidak etis.

Pengawasan dan Sanksi: Perlu ada mekanisme pengawasan yang efektif dan sanksi yang tegas bagi tenaga kesehatan yang terbukti melanggar etika profesi atau tidak mematuhi standar yang ditetapkan.

KESIMPULAN 


Undang-Undang Kesehatan Terbaru yang mencakup penerbitan STR Tenaga Kesehatan Seumur Hidup memiliki potensi untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan kontinuitas pelayanan kesehatan. Namun, tantangan implementasi dan pengawasan yang efektif perlu diatasi agar tujuan ini dapat tercapai. Dengan langkah-langkah yang tepat, STR seumur hidup dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan.


Disahkannya Undang-Undang Kesehatan Terbaru yang mencakup penerbitan STR Tenaga Kesehatan Seumur Hidup merupakan langkah maju yang penting dalam meningkatkan akuntabilitas, profesionalisme, dan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan adanya STR seumur hidup, peluang untuk mengatasi disparitas layanan kesehatan dan meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan menjadi lebih terbuka. Namun, tantangan implementasi, pengawasan, dan pengembangan etika profesi harus diatasi secara hati-hati agar manfaat yang diharapkan dapat terealisasi sepenuhnya. Melalui kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, profesi kesehatan, dan masyarakat, STR seumur hidup dapat menjadi salah satu pilar penting dalam memajukan sistem kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun