Perubahan Alam Kabupaten Pekalongan Bagian Utara
Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki banyak potensi. Baik secara geografis maupun sosial dan budaya. Pekalongan juga terkenal dengan baju batiknya yang sudah mendunia. Bahkan, terdapat International Batik Center (IBC) yang terletak di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.Â
Pekalongan juga memiliki wisata alam yang dapat memanjakan mata karena keindahanya, seperti Curug Bajing di Kecamatan Petungkriyono dan Wisata alam Paninggaran. Keadaan sosial budaya Pekalongan yang masih tergolong Kota Santri juga memberikan kesan kota yang ramah dan nyaman.
Dari semua keindahan alam yang Kabupaten Pekalongan miliki, sebagian besar terletak di Pekalongan bagian selatan. Daerah tersebut merupakan dataran tinggi yang masih asri, memiliki udara sejuk dan banyak spot wisata alami. Berbeda dengan Kabupaten Pekalongan Bagian Utara yang sebagian besar terkena dampak banjir rob.
Banjir rob berhasil mengubah segala hal di Pekalongan bagian utara. Kecamatan Tirto merupakan salah satu yang terkena dampak banjir tersebut. Kecamatan yang awalnya memiliki banyak lahan pertanian sekarang tenggelam. Lapangan sepak bola, taman desa, bahkan rumah warga juga menjadi korban banjir rob tersebut.
Terdapat 4 desa di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang terdampak banjir. Ke-4 desa tersebut adalah Desa Karangjompo, Desa Tegaldowo, Desa Mulyorejo dan Desa Jerusari. Â
Memang, banjir rob adalah bencana yang sulit dihindari, Berdasarkan Penelitian ITB rata-rata Pekalongan mengalami penurunan tanah sekitar 24 cm/tahun". Artinya, banjir rob adalah bencana alam yang semakin hari semakin mengancam apabila tidak teratasi.
Namun, apakah banjir rob tersebut berhasil meluluh lantahkan semangat Masyarakat Terdampak Banjir??.
Tentu saja tidak, masyarakat selalu mencari jalan keluar untuk tetap survive dengan kondisi alam yang berubah. Bahkan masyarakat mulai menggali potensi dari dampak banjir rob. Lahan yang dahulu digunakan sebagai area pertanian kini beralih menjadi pertambakkan. Masyarakat mulai belajar berternak dan mencari ikan.Â
Pemerintahan Kabupaten Pekalongan juga tidak tinggal diam. Dengan adanya banjir yang semakin meninggi, maka pemerintahan kabupaten Pekalongan membentuk Bendungan melintang. Bendungan tersebut bertujuan mencegah air laut masuk ke pemukiman ketika air pasang.Â
Meskipun, bendungan bukan solusi untuk menghentikan rob, tetapi paling tidak dapat sedikit mengurangi dampak banjir tersebut. Sehingga, daerah yang berdekatan dengan pantai tidak langsung terkena limpasan air laut dan  masyarakat dapat melakukan mitigasi bencana secara bertahap.Â