Mohon tunggu...
Romy Roys
Romy Roys Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Muhammadiyah 2 Depok

Demi menghemat kertas, maka ku pilih kompasiana untuk mencurahkan isi pikiran dan hatiku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergulatan Kapal Kita

16 Juni 2010   07:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat jangkar kau tarik, kau ambil kemudi kapal kita. Alun ombak mulai kurasa. Semakin ke tengah semakin dalam kurasakan arus mengguyur. Mulai kuberada dalam buaian gelombang. Kuhayati setiap sentuhan angin yang meraba pipi hingga kakiku. Rintihan mengalir pada denyut nadi. Menghayati melodi desah angin laut. Ah...ada segerobolan hiu pada celah karang di hadapan kita. Dengan cekatan kau hujamkan panah pada sela-sela karang bukit penantian. Kelihaianmu membuat suaraku hampir tak mampu kuderai. Tenggelam dalam balutan asmara. Merambat melalui serpih-serpih angin lautan.
Kita kembali dalam gelombang. Kau kendalikan lembut hingga aku terkulai. Tak lagi mampu aku berdiri apalagi duduk. Kau kembali menarik urat nadiku dan membawanya dalam keganasan dirimu. Kembali kau tenggelamkan aku pada samudra cintamu. Aku tak kuasa menolak. Aku hanya pasrahkan padamu, karena kau lah nahkodaku.
Kapal kau arahkan ke kanan lalu ke kiri, ombak membuat kita turun naik. Aku pejamkan mata, mencoba memasrahkan semua padamu, karena kaulah nahkodaku.
Gelombang tinggi kembali datang, semakin aku erat berpegang dan kembali kupejamkan mataku karena kapalku menaik kemudian menurun mengikuti arus gelombang dirimu.
Jantungku berdetak begitu dasyat, seakan melompat dari lobangnya menikmati deru jantungmu yang menempel pada dinding-dinding hatiku. Kekasihku....bawalah aku senantiasa mengarungi lautan kasih, agar ku merasakan kehangatanmu selalu dalam setiap ujung nadiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun