Mohon tunggu...
Romi Novriadi
Romi Novriadi Mohon Tunggu... -

Romi Novriadi Bekerja sebagai Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Ahli Muda di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam\r\n\r\nKorespondensi: Romi_bbl@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perikanan Budidaya Indonesia di ASEAN

13 April 2017   01:16 Diperbarui: 13 April 2017   01:28 2241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi ke tiga dalam rangka memperkuat daya saing produksi perikanan budidaya di era MEA adalah melakukan sertifikasi produk, baik skala nasional maupun Internasional. Hal ini menjadi sangat penting bila kita mulai berpikir untuk menembus pasar ekspor dan memudahkan masuknya produk-produk perikanan ke beberapa jaringan retail skala besar seperti halnya Walmart, Colruyt dan Carrefour. Kembali merujuk kepada data FAO, saat ini terdapat 10 negara yang berpotensi menjadi negara tujuan ekspor dengan nilai impor dan konsumsi seafoodpaling tinggi, yakni Jepang, Amerika Serikat, China, Spanyol, Perancis, Italia, Jerman, Inggris, Korea dan Hongkong. Bila merujuk kepada salah satu data lembaga akreditasi (baca: Aquaculture Stewardship Council), Vietnam saat ini memiliki jumlah unit produksi tersertifikasi yang lebih banyak dibandingkan Indonesia ataupun negara lainnya di kawasan ASEAN. 

Sehingga tidak mengherankan kalau produksi ikan air tawar mereka seperti ikan patin merajai jaringan retail baik di Uni-Eropa maupun Amerika Serikat. Konsep sertifikasi ini harus mulai dijadikan prioritas, karena selain Indonesia memiliki keunggulan keberagaman ikan yang digemari oleh masyarakat di berbagai negara tujuan ekspor, upaya sertifikasi ini juga dapat menjamin kualitas dan nilai ekonomi dari hasil produksi serta menghindari membanjirnya produk-produk dari negara ASEAN lainnya di pasar domestik.

Untuk mencapai berbagai tujuan dimaksud, tentu peningkatan kualitas sumberdaya manusia dapat dijadikan pondasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Pengembangan kualitas SDM dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai bantuan internasional, salah satunya adalah melalui south south cooperation yang menjadikan sektor perikanan budidaya di Indonesia sebagai salah satu sektor prioritas atau melalui pemanfaatan dana pendidikan yang disediakan oleh berbagai lembaga dalam negeri, salah satunya oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Peningkatan SDM ini sangat fundamental mengingat kajian sustainability pada sistem produksi perikanan budidaya memerlukan kolaborasi lintas disiplin ilmu secara terpadu. Pendidikan juga yang menjadi kunci kebangkitan sektor perikanan budidaya di Vietnam, dimana negara ini cukup aktif mengirimkan putra/I terbaik mereka ke berbagai institusi pendidikan di luar negeri.

Pada akhirnya, implementasi Good management Practices baik pada unit budidaya skala besar, menengah hingga skala rumah tangga menjadi sangat penting untuk efisiensi biaya produksi. Implementasi ini sangat penting bila ingin bersaing dengan hasil produksi negara-negara di kawasan ASEAN. Kita menyadari bahwa dengan iklim, lingkungan dan komoditas produksi yang hampir sama, berbagai perlakuan dan tindakan perbaikan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas, keunikan dan kuantitas produksi. Keunikan yang didasari oleh implementasi Good Management Practices,sertifikasi hingga aplikasi teknologi pakan, kesehatan ikan dan lingkungan diharapkan menjadi key point bagi sektor perikanan budidaya Indonesia untuk memenangkan persaingan pasar, tidak hanya di kawasan regional ASEAN tetapi hingga kawasan Internasional.***

Oleh: Romi Novriadi || Staff Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya || E-mail: Romi_bbl@yahoo.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun