Mohon tunggu...
Romi Maulana
Romi Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Blog ini memuat informasi seputar agama, pendidikan, politik, sosial, budaya dan sebagainya. Terimakasih atas Kunjungan anda, Dukung Akun ini dengan Follow, Like, Komen dan Beri Rating pada setiap Artikel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Penting Keluarga dalam Pendidikan Informal

2 Juni 2024   22:34 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Orangtua biasa, memberi tahu ...
Orangtua baik, menjelaskan ...
Orangtua bijak, meneladani ...
Orangtua cerdas, menginspirasi ...
(Ihsan Baihaqi Ibnu Buchori)

Tiga tempat yang dapat mendorong anak menjadi manusia seutuhnya yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Titik tolak perkembangan anak dan faktor terpenting dalam perkembangan kepribadian anak adalah keluarga. Dalam tahap perkembangan anak tidak terlepas dari proses belajar sepanjang hayat. Pendidikan menjadi perantara untuk mempersiapkan anak menghadapi segala sesuatu peristiwa di masa depan.

Berdasarkan landasan hukum yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dijelaskan bahwa pendidikan berlangsung melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan informal. Pendidikan formal berlangsung di sekolah, pendidikan informal di masyarakat dan pendidikan informal terpenting di keluarga.

Penggunaan istilah formal sering dipahami sebagai legal dan diakui negara, sedangkan istilah informal cenderung dipahami sebagai sesuatu yang tidak resmi, kurang penting bahkan tidak penting.

Keluarga, sebagai pendidikan informal juga pendidikan pertama anak memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak.

Berikut ada 7 pendidikan yang berlangsung dalam keluarga:
1. Pendidikan agama
2. Pendidikan akhlak
3. Pendidikan jasmani
4. Pendidikan intelektual
5. Pendidikan kejiwaan
6. Pendidikan sosial
7. Pendidikan seksual

Abdul Halim berpendapat bahwa rangkaian usaha sungguh-sungguh oleh orangtua dalam membesarkan anak pada hakikatnya melalui:
1. Melestarikan karakter Islami anak
2. Mengembangkan kemampuan rasa anak
3. Mengembangkan kemampuan berpikir anak
4. Mengembangkan kemampuan kerja anak
5. Mengembangkan potensi anak yang berorientasi pada tujuan
6. Mengembangkan potensi kesehatan anak

Sumber:
Baihaqi, Ihsan Ibnu Buchori. Yuk Jadi Orangtua Shalih! Sebelum Meminta Anak Shalih, Bandung: Mizania. 2010
Kurnia, Novi dkk. Literasi Digital Keluarga, Gajah Mada University Press. 2019.
Kusumawardani, Erma. Urgensi Pelibatan Orangtua untuk Anak Remaja, Bayfa Cendekia Indonesia. 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun