Mohon tunggu...
Romi Ekasaputra
Romi Ekasaputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1 Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar

Tokoh publik | Political science UH’21 | Awardee PMM Batch 3 USU | Maritime Ambassador Sulawesi Selatan’23

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Kebijakan Publik: Pentingnya Keterbukaan dan Partisipasi Masyarakat

22 Juli 2024   13:38 Diperbarui: 22 Juli 2024   13:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan publik merupakan landasan utama dalam mengatur dinamika masyarakat dan pemerintahan. Namun, seberapa penting transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pembentukan kebijakan? Hal ini menjadi sorotan penting dalam konteks pembangunan dan pemerintahan yang demokratis.

Transparansi adalah kunci untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat dipertanggungjawabkan secara publik. Dengan memastikan bahwa proses pembuatan kebijakan terbuka untuk umum, masyarakat dapat ikut serta dalam memberikan masukan yang berharga. Partisipasi masyarakat bukan hanya sebatas hak, tetapi merupakan kewajiban dalam membangun sebuah negara yang inklusif dan adil.

Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam pembentukan kebijakan dapat menghasilkan keputusan yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Dengan mendengarkan berbagai pandangan dari berbagai pihak, pemerintah dapat menghindari kebijakan yang bersifat diskriminatif atau tidak tepat sasaran.

Namun demikian, tantangan dalam mewujudkan keterbukaan dan partisipasi masyarakat dalam kebijakan juga tidak sedikit. Diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menerapkan sistem yang transparan dan akuntabel. Selain itu, pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya terlibat dalam proses kebijakan juga merupakan langkah penting dalam menjaga partisipasi yang berkelanjutan.

Di Indonesia, langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam kebijakan telah dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti penyelenggaraan forum konsultasi publik dan pembentukan lembaga ombudsman. Namun, tantangan masih terus ada dan perlu upaya bersama untuk terus memperbaiki dan meningkatkan proses ini.

Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin maju, partisipasi masyarakat dalam kebijakan dapat ditingkatkan melalui platform digital dan media sosial. Ini memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk berpartisipasi tanpa terkendala waktu dan ruang.

Dengan demikian, membangun sebuah negara yang berkeadilan dan inklusif membutuhkan komitmen bersama untuk mewujudkan keterbukaan dan partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan. Hanya dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, kita dapat menciptakan kebijakan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun