"Rin, kamu ngga ke hongkong aja?" tanya teman Rina saat mereka sedang istirahat siang hari
"Hehe masih kuliah bu, sebentar lagi juga lulus" jawab Rina dengan memperlihatkan senyum ramahnya
"Kamu gak kasian sama ibu bapakmu, udah tua masih kerja. lagian sama aja jaman sekarang mau yang lulus kuliah atau lulus SMK susah cari kerjanya. ujung-ujungnya juga kerja bersih-bersih. apalagi rina kuliah guru, palingan juga honerer. mending kerja di hongkong aja kayak anak saya" teman kerja Rina lainnya ikut menambahkan
"Iya betul itu Rin, anaknya Bu Ida baru dua bulan ke hongkong udah bisa renovasi rumah, kenapa kamu ngga coba dulu aja" kata teman Rina
Selain menahan rasa perih dilambungnya, rina harus menahan perih juga pada lubuk hati karena perkataan temannya tadi. tak mampu berlama-lama dengan teman kerjanya, Rina pergi menemui bosnya.
"loh senin minggu lalu bukannya kamu baru pinjam uang" Bos Rina dengan nada tinggii
"iya bu. kemarin buat berobat bapak. rina sekarang butuh buat beli beras lima puluh ribu aja bu" mohon Rina dengan sangat
"haduh tunggu lunas dulu utang  yang kemarin ya rin...."
Terpaksa Rina harus berhutang pada warung sembako sebelah rumahnya untuk mengisi perut dirinya dan keluarga. saat makan malam bersama itu Ia terus memikirkan apa yang dikatakan teman kerjanya tadi. pendiriannya mulai goyah untuk menyelesaikan pendidikan. bayang-bayang uang, krim wajah dan alat elektronik canggih yang sejak dulu ia inginkan mengaburkan impian toganya.Â
"Bu Rina mau ke hongkong"
Sontak saja apa yang dikatakan Rina barusan membuat kedua orang tuanya kaget. "Selesaikan makan mu Rin" ucap Bapak Rina