Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rumah Sakit Berbasis Kecamatan

11 Maret 2018   09:53 Diperbarui: 11 Maret 2018   10:08 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat,  meningkatkan angka Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM).  IKPM merupakan indikator yang digunakan untuk menilai pembangunan kesehatan masyarakat. Indikator yang dinilai terdiri dari: 1) Pelayanan kesehatan balita; 2) Kesehatan reproduksi; 3) Pelayanan Kesehatan; 4) Perilaku Kesehatan; 5) Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Menular; dan 6) Kesehatan Lingkungan. IPKM digunakan untuk menilai pembangunan kesehatan baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.

Angka IKPM ini tentu akan semakin meningkat secara signifikan jika urusan layanan kesehatan di kecamatan ditangani oleh fasilitas kesehatan sekelas  rumah sakit yang biasa ada di ibukota kabupaten.

Kelima, mendirikan rumah sakit di kecamatan yang merupakan wilayah perbatasan dengan negara lain akan menguatkan rasa bersatu dalam NKRI. Loyalitas kepada negara tentu tak akan mudah pudar jika negara sudah terbukti memberikan fasilitas layanan kesehatan yang memadai bukan ala kadarnya atau sekedar menggugurkan kewajiban. Sehingga tidak ada isu lagi warga di daerah perbatasan berganti KTP hanya karena merasa kurang diperhatikan oleh negaranya sendiri.

Agar semakin memuaskan hati rakyat layanan  rumah sakit di kecamatan perlu dilengkapi dengan sebuah ruang yang diberi judul Perpustakaan Rumah Sakit. Kehadiran jendela dunia di rumah sakit diharapkan bisa mempromosikan gaya hidup sehat kepada masyarakat. Pasien rawat jalan, keluarga pasien rawat inap, pegawai rumah sakit, dan paramedis  bisa membuka jendela dunia untuk memperluas wawasan tentang gaya hidup sehat.

Di rumah sakit pemandangan orang yang datang, duduk dan diam menunggu giliran antrian obat, antrian dipanggil dokter, dan menunggu pasien rawat inap sering terjadi. Jarang terjadi ada orang yang menunggu antri obat sambil membaca buku atau koran. Sangat jarang keluarga yang menunggu pasien rawat inap sambil melakukan aktivitas membaca.  Pemandangan ini tentu akan sedikit bebeda jika di ruang tunggu ada buku, majalah, dan koran yang dilayankan oleh Perpustakaan Rumah Sakit.

Perpustakaan Rumah Sakit dapat dikemas menjadi pusat rekreasi dan arena bermain yang menyenangkan bagi masyarakat. Sehingga di masa depan tidak hanya orang sakit yang datang ke rumah sakit melainkan  juga orang yang sehat yang membaca buku di perpustakaan. Kedatangan orang sehat ini merupakan lahan bagi rumah sakit untuk mempromosikan gaya hidup sehat sebagai upaya preventif. Mencegah tentu lebih baik bukan daripada mengobati ?

Tulisan ini pernah tayang di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun