Ketiga, mengurangi perilaku beresiko. Kebiasaan  buruk seperti merokok dapat meningkatkan resiko serangan jantung.  Kandungan nikotin pada rokok dapat memicu penyakit kardiovaskuler.  Nikotin dapat merangsang produksi adrenalin dalam tubuh yang menyebabkan  jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Di Asia  Tenggara, Indonesia menjadi negara dengan jumlah perokok terbanyak dan  angka kematian penyakit kardiovaskular tertinggi.
Keempat, menjaga pola makan seperti yang dilakukan orang-orang Hunza tadi.
Kelima, menghindari stress. Henry Link, seorang  psikolog AS dalam sebuah bukunya yang berjudul "Kembali kepada Iman"  menulis, "Setelah melakukan penelitian panjang terhadap kondisi  psikologis para buruh, saya menyimpulkan bahwa orang-orang yang beragama  dan orang-orang yang rajin mendatangi rumah-rumah ibadah, memiliki  kepribadian yang lebih kuat. Mereka lebih baik daripada orang-orang yang  tidak beragama atau orang-orang yang tidak rajin mendatangi rumah  peribadatan."
Keenam, istirahat yang cukup. Tubuh sebaiknya memang  tidak terlalu diforsir untuk bekerja terus menerus, karena tubuh pun  perlu beristirahat. Kondisi tubuh yang terlalu lelah atau kecapekan bisa  memicu terjadinya serangan jantung.
Tulisan ini pernah tayang di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H