Perpustakaan kecamatan adalah satelit literasi untuk menggerakkan perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, perpustakaan masyarakat dan taman bacaan yang ada di wilayahnya.Â
Penduduk yang tinggal di Kecamatan Gemolong  tentu tak akan merasa nyaman meminjam buku di layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sragen yang berjarak kurang lebih dua puluh lima kilometer. Mereka yang ada di Kecamatan Gemolong akan lebih ceria jika dalam hitungan menit bisa sampai di Perpustakaan  Kecamatan Gemolong.
Perpustakaan yang bisa menjadi magnet untuk masyarakat sekitar sekaligus teladan bagi perpustakaan yang ada di wilayahnya.
Tak adil alias zalim jika kita memvonis masyarakat di desa tak suka membaca padahal di desa itu belum berdiri perpustakaan desa yang memadai. Bukan pula kesimpulan yang ilmiah jika suatu penelitian memberi vonis rakyat di suatu kecamatan berbudaya baca rendah padahal di kecamatan itu tak ada perpustakaan kecamatan yang representatif.Â
Begitu pula jika ada kepala sekolah yang mengeluh anak didiknya tak mau membaca padahal sang kepala sekolah tak pernah menyuruh pustakawan sekolah untuk membeli buku non pelajaran yang sangat dirindukan oleh pemustaka.
Ketika Srawung Birokrasi di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkap kegembiraannya ketika menyaksikan anak-anak SD yang begitu semangat membaca buku yang dibawa oleh armada perpustakaan keliling dengan ekspresi yang sangat alami. Mereka ternyata suka membaca jika memang tersedia buku yang bisa mereka baca.
Apa artinya ? Jangan sembarangan mengatakan anak-anak kita tak suka membaca sebelum kita menghidangkan buku di depan mereka.Â
Begitu !! #Ternyata rakyat suka membaca !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H