Kebijaksanaan penting bagi semua orang, termasuk remaja. Hal ini karena kebijaksanaan membimbing kita untuk selalu melakukan hal yang benar, sehingga keharmonisan dalam masyarakat tetap terjaga. Dengan begitu, kedamaian dalam kehidupan individu, masyarakat dan dunia akan lebih mudah tercapai. Ini karena sikap bijak membantu para pemimpin menghadapi kompleksitas, mengelola emosi, menghargai perspektif yang beragam, dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka. keadaan dan peristiwa yang memancarkan keadilan, kerendahan hati dan kejernihan hati.
Sehingga sikap yang tidak bijak dalam menyelesaikan masalah dapat menimbulkan tindakan agresi dan kekerasan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kebijaksanaan ini diperoleh dalam kesadaran penuh melalui belajar, kontemplasi, observasi, dan kerja keras. Ini sangat berguna dan berguna untuk hal-hal yang kita lakukan. Karena beberapa sumber daya alam tidak dapat diperbarui. “Semua ini perlu dikelola dan dimanfaatkan secara bijak sesuai karakteristiknya. Jika dibiarkan terus akan mengganggu keseimbangan alam,” kata Sekretaris Daerah, Erizon, Selasa (21/6).
Kebijaksanaan selalu menggunakan pengetahuan dan pengalaman dan pandai berhati-hati ketika menghadapi kesulitan dan sebagainya. Sifat ini tidak dapat muncul jika seseorang tidak memiliki keluasan dan kedalaman pemikiran. Selain sebagai sumber kebahagiaan, media sosial juga bisa menjadi sumber ketidakbahagiaan. Hal ini biasanya terjadi akibat melihat postingan orang lain yang membuat kita merasa tidak mampu melakukan hal yang bisa dilakukan orang lain. Sehingga hal ini dapat membuat kita cemas dan tertekan dan kita harus bijak dalam menjalani apapun itu.
Orang bijak adalah orang yang mendengar firman Tuhan dan melakukannya. Sedangkan orang bodoh adalah mereka yang mendengarkan kata Tuhan dan jangan lakukan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H