Mohon tunggu...
Romi Lie
Romi Lie Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kagak Gaul Banget Sich Loe! Bergaul, Siapa Takut?

13 April 2019   13:49 Diperbarui: 13 April 2019   13:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah salah satu ciptaan Tuhan yang diciptakan berbeda dengan ciptaan lainnya.  Yang diciptakan sebagai mahluk sosial yang dependen, artinya manusia sebagai makluk yang berinteraksi dan yang bergantung pada yang lain. 

Pernyataan di atas berdasarkan atas dua alasan mendasar, yaitu: 

Pertama, manusia adalah mahluk ciptaan yang berpribadi. Konsekuensi mahluk ciptaan adalah bergantung mutlak pada Tuhan, Sang Pencipta; manusia tidak bisa berdiri sendiri; hidupnya (bergerak dan bernafas: Kejadian 1:26; 2:7; Kisah Para Rasul 17:28) bergantung pada Allah pencipta. Sebagai mahluk berpribadi, manusia memiliki kemandirian yang relatif (tidak mutlak) atau free will, dalam pengertian bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan membuat pilihan-pilihannya sendiri. 

Kedua, manusia adalah mahluk sosial, yang membutuhkan peran orang lain dalam menjalani keberlangsungan kehidupannya (Kejadian 2:18-23). Manusia tidak dapat menjalankan kehidupan yang wajar tanpa keterlibatan orang lain disamping hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya, demikian juga sebaliknya. Salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan sosial tersebut adalah keinginan manusia untuk bergaul satu dengan lainnya.

Dalam konteks pergaulan remaja, ada beberapa pertanyaan yang muncul ketika seorang remaja ingin bergaul, antara lain: 

  • Apakah seorang remaja boleh bergaul dengan siapa saja? 
  • Apakah seorang remaja boleh bergaul dengan teman yang berbeda keyakinan? 
  • Apakah seorang remaja boleh bergaul dengan teman yang berbeda kebudayaan, suku, bahasa? 
  • Seberapa dekatnya remaja boleh menjalin relasi dengan lawan jenisnya? 
  • Apakah remaja boleh bebas menentukan tempat dan aktivitas yang ingin dilakukannya?

Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Masa remaja adalah masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak dan masa dewasa. Di samping itu, masa remaja adalah masa yang penting karena masa ini juga merupakan masa:

  • Pengujian, di mana nilai-nilai yang dipercaya/dipegang tanpa dipertanyakan/dipermasalahkan ataupun diragukan, sekarang dipertanyakan kebenarannya dan mengalami ujian dalam hidup sehari-hari yang nyata.
  • Pembangunan, di mana sempalan-sempalan pengetahuan tentang dirinya mulai disatukan untuk membentuk sebuah identitas diri yang utuh/komprehensip.
  • Perluasan, di mana seorang remaja mulai membagikan dirinya dengan banyak orang dan menerima lebih banyak dari lingkungan di sekitarnya. Sesungguhnya berapa luasnya diri seseorang bergantung pada seberapa luas pergaulannya. Di dalam konteks inilah kita menempatkan pergaulan remaja.

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik (I Korintus 15:33)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun