Mohon tunggu...
Romi Lie
Romi Lie Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hope, Refleksi Natal Tahun 2018

6 Desember 2018   23:39 Diperbarui: 7 Desember 2018   00:02 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pesan natal adalah bahwa ada harapan bagi manusia yang hancur, yaitu harapan akan pengampunan, kemenangan, serta berdamai dengan Tuhan - Harapan itu ada, karena kehendak Bapa. Yesus menjadi miskin dan dilahirkan di kandang domba yang tiga puluh tahun kemudian Dia mungkin tergantung di kayu salib." J.I. Packer

Efesus 1:8 (TB) "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus."

Disaat kondisi yang tidak memberikan harapan pasti bagi kita, disaat itulah Tuhan hadir memberikan harapan dalam peristiwa natal. Natal bukan hanya sebuah peristiwa sejarah belaka, namun merupakan suatu pengenapan akan janji Tuhan dan bukti Dia peduli dan mengasihi manusia yang berdosa.

Mari kita bersyukur karena peristiwa natal datang membawa dan memberikan harapan bagi kita semua. Apa yang menjadi harapan terbesarmu di hari natal tahun ini? Temukanlah jawabanya dalam panggilan-Nya yang kudus.

Untuk bisa mengerti pengharapan sejati, maka seseorang harus mengalami Mata hatinya diterangi.  Hal ini hanya bisa dilakukan oleh Tuhan sendiri melalui karya Roh Kudus.

Menjelang natal tahun ini, saya berdoa untuk kita semua. Agar supaya natal tahun ini bukan hanya sekedar "seremonial" atau "entertaiment" tetapi jauh dari itu, mata hati kita (orang-orang kudus) diterangi oleh Roh Kudus, sehingga kita mengerti bahwa PENGHARAPAN sejati HANYA ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. ~RL~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun