Cara Menulis Online yang Enak Dibaca

Menulis Online yang saya maksud adalah menulis di media online -website, blog, media sosial, termasuk di Kompasiana. 

Cara atau gaya menulis di media daring (online writing) harus berbeda dengan cara menulis di media konvensional (media cetak). Pasalnya, menurut NN Group, pengguna internet itu sejatinya bukan membaca, tapi memindai. Not read, but scan!

"How Users Read on the Web. They don't. People rarely read Web pages word by word; instead, they scan the page, picking out individual words and sentences," kata NN Group.

Terjemahan Goole Translate: Bagaimana Pengguna Membaca di Web. Mereka tidak melakukannya (tidak membaca). Orang jarang membaca halaman Web kata demi kata; alih-alih, mereka memindai (scan) halaman, memilih kata dan kalimat individual.

Saya sering berbagi tips menulis online agar mudah dipindai (scannable) dan mudah dibaca (readable) di blog saya. Antara lain Cara Menulis Artikel di Media Online.

Saya "tulis ulang" di sini (Kompasiana) karena saya lihat banyak Kompasianer yang belum menulis dengan "baik dan benar" sesuai dengan standar penulisan di website.

Cara Menulis Online yang Enak Dibaca

Saya banyak menemukan tulisan menarik di Kompasiana ataupun website/blog. Namun, format tulisannya masih gaya media cetak, terutama dalam penulisan alinea (paragraf).

Masih banyak Kompasianer, blogger, atau content writer yang menyajikan tulisan dengan alinea panjang, bahkan menggunakan perataan teks rata kiri-kanan (justify).

Lalu, bagaimana cara menulis online yang baik sesuai dengan standar penulisan di website?

Cara menulis online yang baik, dalam pengertian mudah dipindai, antara lain sebagai berikut:

1. Gunakan rata kiri (align left).

Rata kiri merupakan standar penulisan di website. Anda bisa simak penjelasannya di UI Design for Developers atau di Webpage Mistakes.

2. Gunakan Alinea Pendek (Short Paragraph)

Gunakan alinea pendek. Maksimal lima baris per alinea.

Alinea pendek membuat tulisan di website lebih mudah dipindai dan enak dibaca. Ini juga berkaitan dengan lebar layar perangkat yang digunakan pembaca, terutama layar Smartphone yang kecil.

Berikut ini perbandingan teks yang sulit dipindai versus teks mudah dipindai.

Bahkan, belakangan, ada tren menulis onlin satu alinea satu kalimat saja, bahkan satu kata! Kita bisa cek misalnya di blog Neil Patel:

Silakan bandingkan dengan salah satu sajian tulisan di Kompasiana berikut ini:

Silakan bandingkan. Jangan ada dusta di antara kita. Tulisan dengan alinea pendek lebih mudah dipindai, lebih enak dibaca, ketimbang alinea panjang. 

Apalagi jika dibaca di HP!

Udah ketangkep intinya ya. Gunakan alinea pendek!

Kita tambah contoh alinea pendek yang scannable. Ini dari laman Kompas TV.

Masih ada tips menulis online lainnya, seperti penggunaan subjudul (subheading) dan highlights. Untuk saat ini, dua saja dulu, biar bisa segera diamalkan.

Saya ulang ya. Cara menulis di media online, termasuk di website/blog, media sosial, email, dll. antara lain:

1. Gunakan Rata Kiri
2. Gunakan Alinea Pendek

Kedua poin itu membuat tulisan mudah dipindai dan enak dibaca. Ingat, online reading itu di layar, bukan di kertas. 

Btw, tulisan saya ini enak dibaca tidak? Scannble 'kan?

Sekian.