Mohon tunggu...
Saepul Romdon
Saepul Romdon Mohon Tunggu... -

Penikmat Dji Sam Soe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Pemberdayaan dan Masa Depan Bangsa Indonesia"

31 Juli 2012   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"mungkinkah kita sebagai bangsa yang mempunyai sumber daya alam yang besar beserta potensi sumber daya manusianya mampu keluar dari jerat kemiskinan? "

karena sampai dengan hari ini sudah berbagai program diluncurkan pemerintah dan pihak swasta, baik yang bersifat instan, stimulan sampai yang mengusung konsep kemandirian berkelanjutan.

Kemudian dari pihak swasta munculnya LSM-LSM dari kelas lokal mau pun internasional yang jika kita membicarakan total nominalnya, saking besarnya angka tersebut, kita akan kesulitan menemukan digit dalam kalkulator yang kita miliki.

Melemahnya modal sosial (social capital) di masyarakat dianggap sebagai hal yang menyebabkan stagnasi kemajuan bangsa ini. Hal ini ditunjukan dengan ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungannya, peran kebijakan pemerintah yang tidak pro-poor, dan elemen lembaga-lembaga masyarakat yang tidak mengakar dan representatif.

Persoalan kemiskinan yang sebenarnya adalah kondisi masyarakat yang belum mencerminkan oleh perilaku atau sikap masyarakat yang tidak dilandasi pada nilai-nilai universal kemanusiaan (jujur, dapat dipercaya, ikhlas, dll) serta tidak bertumpu pada prinsip-prinsip nilai universal kemasyarakatan (transparansi, akuntabilitas, partisipasi, demokrasi, dll).

Perubahan perilaku atau sikap  masyarakat ini merupakan pondasi yang kokoh bagi terbangunnya modal sosial masyarakat, melalui pola pemberdayaan para pelaku-pelaku didalamnya, agar mampu bertindak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia yang mampu menerapkan nilai-nilai luhur manusia dalam kehidupan bermasyarakatnya sehari-hari.

Dengan kondisi demikian, cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD '45 akan terwujud, dan ini membutuhkan kesadaran, pemahaman dan kerjasama seluruh stakeholder,  sehingga masa depan bangsa menjadi perwujudan nyata tidak sekedar impian dan retorika politisi semata. (Wallahu "Alam)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun