Beberapa hari kemudian bangkai lapak Koh Bun dibenahi. Pak tua mengais-kais reruntuhan berharap harta karun yang bisa dia dapatkan. Tongkat kaitnya mengacak-acak tumpukan rosok yang jumpalitan. Beberapa dia dapatkan. Senyumnya mengambang penuh kemenangan. Perbaikan segera dilakukan. Hanya butuh hitungan hari akhirnya selesai. Berpijarlah kembali 'Martabak Koh Bun-Asli Bangka'. Kami bersorak kegirangan. Sayang, sejak saat itu keberadaan Darwis tidak kami jumpai lagi. Entah bagaimana nasibnya kini.[]