Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pantai Krokoh dan Lelaki Bernama Soekidjo

5 Juni 2022   09:40 Diperbarui: 5 Juni 2022   09:44 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Soekidjo, petani ladang kering (saya sudah minta ijin mengambil gambar beliau-Dokumen Pribadi)

Sepuluh menit usai menjauh dari motor yang terparkir dan berjalan kearah timur, seorang lelaki mendatangiku ketika lekuk cantik pantai Krokoh hendak aku cengkeram. Sepenuh hati aku menunggu langkahnya pada bekas jejakku. Dari jauh lelaki itu terlihat tergesa, entah apa yang akan dia utarakan padaku. Kami bersitatap, njegegek.

"Saking pundi, mas?" Pertanyaan itu sepertinya sudah paten bagi siapapun bila mengunjungi suatu tempat. Senyum ramahnya tampak membulat. Aku merasa terhormat disambangi oleh lelaki berkulit coklat matang dengan rambut bersisir uban.
"Saking Solo, pak?"

Diantara senarai angin laut selatan perbincangan kami mengemuka. Desiran bayu berkelindan, menghela tubuh membawa bau air asin menisik hidung. Lelaki itu mengenalkan dirinya sebagai Soekidjo, warga padukuhan pesisir pantai Krokoh. 

Mempromosikan diri dengan sepenuh hati bahwa ia seorang pemetik buah kelapa muda yang bisa dinikmati para pengunjung. Itu dilakukan sebagai cara mencari tambahan rupiah demi penghidupan keluarganya. Lelaki itu bercerita banyak hal tentang hidupnya.

Area parkir bagi pengunjung (Dokumen Pribadi)
Area parkir bagi pengunjung (Dokumen Pribadi)


"Saya hanya petani", katanya. Lahan yang di miliki ditanami jagung, kacang tanah, singkong. Selain itu, benih padi ia sebar dengan sistem tadah hujan(padi gogo rancah). 

Hanya dipanen setahun sekali. Hasil dari gogo rancah tergantung luas lahan. Kalau dikonversi bisa didapatkan duapuluh kresek(tas plastik) hingga tiga puluh kresek. Karena mengandalkan air hujan, tanaman padi rentan gagal tumbuh jika curah hujan tak cukup. 

Daun akan nglinting/tergulung sebelum mati. Padi jenis ini memang cocok dilahan kering yang tidak punya irigasi teknik. Jika hasil panen melimpah diluar ekspektasi, sebagian di konsumsi sendiri sebagian dijual.

Pak Soekidjo, petani ladang kering (saya sudah minta ijin mengambil gambar beliau-Dokumen Pribadi)
Pak Soekidjo, petani ladang kering (saya sudah minta ijin mengambil gambar beliau-Dokumen Pribadi)


Ketika musim rendeng tiba beberapa warga mencari lobster ditebing-tebing karang terjal. Pak Soekidjo menyebut mereka nelayan daratan. Didesa itu ada warga yang khusus menampung/membeli hasil pertanian serta lobster. 

"Ditempat ini, air bersih sangatlah minim", ujarnya dengan ekspresi datar. "Kami mendapatkannya dari sebuah sumber di utara Sadeng yang dikelola PDAM dialirkan lewat pipa. Kami tampung di sebuah bak kemudian di bagi dengan tujuh KK. Setiap KK dapat dua kubik. Itupun mengalir seminggu sekali. Jadi harus dihemat"

Kehidupan penduduk dusun dimana bapak Soekidjo tinggal terasa monoton. Wilayah ini begitu sepi, begitu sunyi, sungguh pas bagi para pencari ketenangan. Sembulan modernisasi kontras bila dibenturkan dengan lingkungan, diantaranya tampak dalam bentuk kepemilikan handphone walau sinyal masih undlap undlup(muncul hilang) buat beberapa provider dan kendaraan yang dimiliki segelintir warga.

Kondisi begini menggoda anak mudanya merantau meninggalkan segala kenangan masa kecil. Faktor ekonomi bujukan paling kuat. Pulau Sumatera satu diantara daerah yang dituju para pemuda Songbanyu, selain Jogja, Jakarta, Solo serta daerah lain. Ditahun 1982 pak Soekidjo pernah merantau selama dua tahun ke Baturaja, Sumatera Selatan. 

Saudaranya ada yang menetap membentuk mahligai rumah tangga disana. Diantara para perantau yang berhasil adalah pemilik warung tenda Shejack. Brand ini dikota Solo kondang sebagai penyedia susu segar siap minum dengan banyak cabang di sudut-sudut kota bengawan. Keberhasilan tersebut menarik kerabatnya untuk mengikuti jejak.

Sudut lain pantai Krokoh (Dokumen Pribadi)
Sudut lain pantai Krokoh (Dokumen Pribadi)

Kedatangan saya ke Pantai Krokoh pada Kamis, 26 Mei 2022 tiada lain hanya sekedar rekreasi setelah lama tak menjumpa gelombang air laut. Buih-buih bergumpalan sebelum berceceran musnah. Saya perlu menikmati sapuan air dijemari kaki. Menggelitik mencubiti kulit. Bentang alam dengan segala gincunya menyepak keletihan pikir. Untuk mencapainya dibutuhkan tekad. 

Perlu beberapa kali berhenti guna memastikan kalau arah yang saya ambil sudah benar. Petunjuknya kecil serta perlu pemahaman. Hanya tertancap dibeberapa titik desa. Jalannya menggak-menggok naik turun berkelok berupa cor-coran. 

Memasuki sebuah padukuhan (Dokumen Pribadi)
Memasuki sebuah padukuhan (Dokumen Pribadi)

Sebelum tahun 2019, jalan kearah pantai masih berupa jalur setapak dengan sesemak belukar. Pengunjung dipaksa parkirkan kendaraannya diatas(ujung desa), kemudian jalan kaki. Program TMMD(Tentara Manunggal Masuk Desa) terealisasi dengan membangun jalan berupa pengerasan tanah berlapis cor semen. Tentara bahu membahu bersama warga di empat dusun menyibak halang rintang, membabat tetumbuhan.

Pantai ini hanya akan ramai bila musim liburan atau Sabtu-Minggu. Tidak ada biaya masuk untuk menikmati lanskap. Hanya uang kebersihan(seikhlasnya) bila kalian bermalam disini. Penuturan bapak Soekidjo, lahan parkir bisa penuh oleh kendaraan, seperti lebaran kemarin.

Jejeran bukit itu sudah ada yang memiliki (Dokumen Pribadi)
Jejeran bukit itu sudah ada yang memiliki (Dokumen Pribadi)


"Kathah tiyang Jakarta, Semarang, Ponorogo, Jogja ngecamp(menginap dengan mendirikan tenda) wonten mriki. Ingkang  sering tiyang Solo", tuturnya.

Cuma perlu diperhatikan, jika mau kesini bawa bekal sendiri. Karena tak ada warung makan. Seperti yang telah diterangkan diawal, sulitnya air tawar  memaksa kalian harus menggunakan air laut  sebagai pembilas bila buang air ditoilet. 

Daya tarik pantai Krokoh berhasil merubah kepemilikan beberapa lahan oleh orang luar. Gundukan bukit-bukit yang bersambungan menjorok kearah laut(semenanjung) telah di akusisi para pendatang. 

Baik disebelah timur atau barat. Rumornya, sebuah resto dan pondok pesantren akan berdiri ditempat ini. Itu dibuktikan dengan aktivitas alat berat (backhoe) mengepras tanah perbukitan. Alat berat tersebut baru bekerja sebulan yang lalu.

Hasil TMMD bersama warga (Dokumen Pribadi)
Hasil TMMD bersama warga (Dokumen Pribadi)


Secara administratif, pantai ini bagian dari desa Songbanyu, Kapanwon Girisubo, kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sebuah wilayah paling timur bersisian dengan Kabupaten Wonogiri. Untuk memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok para pemilik warung kelontong di desa tersebut harus kulakan ke Pracimantoro menempuh jarak 23 KM atau ke Baturetno (36 KM) yang masuk wilayah Jawa Tengah.

Sekelompok kepompong sedang berdzikir? (Dokumen Pribadi)
Sekelompok kepompong sedang berdzikir? (Dokumen Pribadi)

Sebuah cangkang yang ditinggalkan. Mencari yang lebih besar sebagai perlindungan (Dokumen Pribadi)
Sebuah cangkang yang ditinggalkan. Mencari yang lebih besar sebagai perlindungan (Dokumen Pribadi)

Apakah bupati Gunungkidul tahu kalau ada warganya yang belum atau sulit mendapatkan akses kesehatan secara gratis dalam bentuk KIS(Kartu Indonesia Sehat)? 

Pak Soekidjo menuturkan dirinya harus menjual sebagian tanahnya untuk biaya operasi pada anaknya yang punya benjolan dileher. Lima belas juta rupiah harga yang ia bayar ke RSUD Wonosari. Perbincangan kami juga menyinggung masalah Program Keluarga Harapan(PKH)/Biaya Langsung Tunai(BLT).


"Sak jane kulo tiyang mboten gadah, kok mboten angsal PKH?"(sebenarnya saya orang yang tidak punya-kategori miskin-, kok tidak mendapat PKH). Protes kecil tersembur dari bibir pria itu. Tekanan kalimatnya menyiratkan kekecewaan. Ada gundah yang tersamar. Bahkan meminta surat keterangan warga miskin untuk mendaftarkan sekolah anaknya tidak terujud. Karena tidak punya KIS serta kartu PKH. Apakah benar syaratnya begitu?


Tanah miliknya dianggap luas, dirinya dilihat mampu(secara ekonomi) menjadi penyebab lelaki kelahiran 1962 gagal mendapatkan harapannya. Padahal tanahnya hanya menghasilkan pendapatan yang tidak seberapa. Harga yang didapat dari jualan hasil bumi sungguh minimalis. Kepandaian dalam tarik ulur napaslah yang menjadikannya masih bertahan hidup. 

Ditambah dampak wabah Covid 19 selama dua tahun yang memukul periuk dapurnya. Pak Soekidjo menguraikan harga beberapa komoditas pertanian. Gaplek hanya laku Rp 1500/kilo. Gabah di hargai Rp. 4000/kilo. Kacang tanah; basah Rp. 6000/kilo, setengah kering Rp.10000/kilo, kering Rp.15000/kilo.


Sayangnya, hasil pertanian selalu dijual dalam bentuk mentah. Warga belum menaikkan nilai dengan mengolah menjadi barang siap jadi/ konsumsi. Bukankah kacang bisa dijadikan ampyang, sambel pecel? Singkong bisa dibuat opak, Romeo, keripik, balung kethek, tape? Yap benar. Namun penduduk dusun hanya membuat cemilan tersebut kala ada moment khusus, seperti lebaran, atau hajatan. Diluar itu tidak.

"Pak, apakah masih ada warga desa  yang  mengkonsumsi tiwul?"
"Tesih wonten, mas. Malah kathah ingkang remen", kata pak Soekidjo, "Tapi tidak semuanya, hanya orang-orang tertentu. Sekedar nostalgia karena dulu tiwul merupakan makanan utama kala masa susah"

Jalur yang harus saya lewati (Dokumen Pribadi)
Jalur yang harus saya lewati (Dokumen Pribadi)

Debur ombak tak berhenti menghajar batu karang kala perbincangan kami kian masif. Beberapa saat kemudian kami berpindah tempat pada jejeran batu karang berhampar pasir putih. 

Dua buah kelapa muda disuguhkan pak Soekidjo dengan mahar sepuluh ribu rupiah perbutir. Kami berselonjor menempatkan diri senyaman mungkin. Beberapa kepompong(hewan bercangkang) mendekat kearah kami. Bergerak-gerak tak peduli. Seakan kami tak punya arti. 

Binatang laut ini telah lama menjadi incaran para pemburu untuk dijual ke sekolah-sekolah dasar atau pasar hewan khusus menjual ikan hias. Belum terdegradasinya lingkungan alam menjadikan wilayah itu menjadi habitat bagus bagi beberapa binatang, seperti landak, munyuk(kera), ular, burung hantu(dares, ceguk), kutilang, derkuku, tupai. 

Nek kowe dolan neng kene, tukuo degan. Rasane seger, lur. Regane muk sepuluh ewu rupiah. Murah to? (Dokumen Pribadi)
Nek kowe dolan neng kene, tukuo degan. Rasane seger, lur. Regane muk sepuluh ewu rupiah. Murah to? (Dokumen Pribadi)

Lewat bahu, pandanganku tersita gerakan seekor burung laut yang berbulu putih. Terbang jungkir balik menjejakkan cakar diantara pucuk-pucuk ombak. 

Hantaman gelombang menyemarakkan nyanyian alam. Langit menambahi kebugaran dengan tampilan cerah. Nantinya-sekitar dua jam kedepan-perubahan dratis menjerat. Awan berubah kelabu nyaris hitam, bergerak pelan mengincar posisiku, menjadi hujan deras yang memaksa kami tunggang langgang menjauhi bibir pantai.

Potongan bambu sebagai gerbang penanda kalau pantai Krokoh sudah dekat (Dokumen Pribadi)
Potongan bambu sebagai gerbang penanda kalau pantai Krokoh sudah dekat (Dokumen Pribadi)

"KIS itu wajib dimiliki tiap orang, pak", kataku memecah kebekuan. Saya memberi contoh nyata bahwa di kota Solo, mengurus KIS sangatlah mudah(asal syaratnya terpenuhi). Makanya saya sangat heran, kenapa seorang Soekidjo kok tidak dapat? Saya menceritakan kebijakan pemkot Solo kalau setiap individu diharuskan membuat KIS.

Sebuah ketidakadilan menimpa pak Soekidjo. Pastinya, mungkin banyak juga yang senasib dengannya. Ada yang salah dengan pejabat daerah. Menjadi masyarakat yang termarjinalkan memang menyakitkan.

Songbanyu merupakan wilayah perbatasan, sungguh jauh dari radar pantau pemimpinnya. Kenapa tidak ditengok? Blusukan. Biar tahu kondisi sebenarnya. Apakah lupa ketika pemilu menghiba meminta suara mereka?[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun