"KIS itu wajib dimiliki tiap orang, pak", kataku memecah kebekuan. Saya memberi contoh nyata bahwa di kota Solo, mengurus KIS sangatlah mudah(asal syaratnya terpenuhi). Makanya saya sangat heran, kenapa seorang Soekidjo kok tidak dapat? Saya menceritakan kebijakan pemkot Solo kalau setiap individu diharuskan membuat KIS.
Sebuah ketidakadilan menimpa pak Soekidjo. Pastinya, mungkin banyak juga yang senasib dengannya. Ada yang salah dengan pejabat daerah. Menjadi masyarakat yang termarjinalkan memang menyakitkan.
Songbanyu merupakan wilayah perbatasan, sungguh jauh dari radar pantau pemimpinnya. Kenapa tidak ditengok? Blusukan. Biar tahu kondisi sebenarnya. Apakah lupa ketika pemilu menghiba meminta suara mereka?[]