Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyebab Tuyul dan Babi Ngepet Pamornya Redup

28 Februari 2022   13:56 Diperbarui: 28 Februari 2022   13:59 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi diolah pakai Picsart

Kata 'tuyul dan 'babi ngepet' sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang kali pertama memunculkan kedua makhluk aneh dalam jajaran kelompok pembuat kekayaan instan. Analisa beberapa orang, leluhur kitalah yang menulis atau/ serta menyebarkan makhluk mitos dalam tataran cerita dongeng.  Selanjutnya memperkokoh kedudukan makhluk itu dengan membumbui hal khayali, sehingga masyarakat tambah terperangkap oleh imajinasi sampai sulit membedakan ini benar atau tidak. Konten media sosial digunakan sebagai cara memperteguh cerita agar berkesan nyata.

Sebuah tayangan menjadi viral ketika sekelompok orang mengklaim berhasil menangkap babi ngepet. Orang berbondong-bondong mendatangi untuk melihat bentuk si babi yang dikatakan aslinya manusia yang sedang melakukan ritual mencari kekayaan. Bumbu penyedap digelontor; babinya menangis. Suaranya sesenggukan mirip manusia. Minumnya hanya mau kopi tanpa gula(kenapa nggak sekalian kopi janji jiwa?). Hanya nasi yang di santap. Sayuran dimasak dulu, tidak mau mentah.

Setelah membuat kegaduhan dan desakan masyarakat bagaimana awal mula bisa menangkap si babi. Dengan keyakinan teguh disertai retorika baris terik tempe ridong udele bodong, bodong ditaleni omah gedhong dibendheni, akhirnya pengakuan terkuak. Ternyata itu adalah rekayasa. Gegara ingin menyelesaikan kasus hilangnya uang tetangga, seekor babi seharga 900 ribu difitnah oleh manusia yang katanya beriman. Semakin kuatlah anggapan saya kalau babi ngepet itu mitos: cerita di antara yang diketahui dan tidak diketahui. Manusia tahu apa itu babi, tapi proses ngepetnya tidak tahu. Hanya mendengar cerita leluhur, kemudian dikembangkan sendiri.

Sama kasusnya dengan tuyul. Bocah kecil gundul. Berjari dua. Tanpa pori-pori-jadi tidak berkeringat. Menurut kabar para pini sepuh, tuyul itu juga memilih tuannya. Jadi tidak sembarangan. Maharnya, sediakan kamar sendiri dengan seperangkat mainan berupa wadah rengkot, sisir-padahal nirrambut, berambang, kepiting, kaca. Serta minta netek majikan. Makanya, biasanya pemelihara tuyul adalah perempuan. Itupun milih. Tidak mau kalau tuannya sudah tua. Paling tidak setengah baya yang payudaranya masih montok(Dasar tuyul mesum). Lucunya, si tuyul hanya mengambil uang sejenis. Misal, kalau dari awal dikenalkan uang merah seratus ribu. Maka selanjut dia hanya mengincar jenis itu. Lainnya tidak, walaupun disitu ada dolar, poundsterling, bath, rupee, dan sebagainya tidak akan diusik. Lima puluh ribu pun juga tak diambil-karena warnanya biru(ternyata tuyul goblok juga). Jadi jangan heran ketika hari itu gagal menjalankan misi, akan terjadi kegaduhan. Si tuyul merajuk minta netek, tapi majikannya tidak mau. Tuyul mencoba menggelendot.

"Ora sudi! Nggolek satus ewu we ora iso"(Tidak sudi! Cari uang seratus ribu saja tidak bisa). Tangan majikan menepis.

"Nyusu...nyusu...nyusu". Terus saja si tuyul merajuk. Dia merengek-rengek.

Dulu kalau melihat perempuan tangannya bergerak-gerak tanpa henti dan selalu diletakkan dibelakang, dituduh punya tuyul.

Ada juga pencari pesugihan tuyul bersamaan memiliki bayi. Kalau sudah begitu si perempuan harus pandai-pandai berbagi. Sebab, kadang tuyul cemburu. Dia bisa merubah diri menjadi si bayi(membo-membo). Celakanya, kalau itu terjadi, bayi asli akan kurus. Karena jatahnya diserobot tuyul bangsat. Kalau terus dibiarkan, bisa-bisa bayi mati. Cerita ini saya dapatkan dari para orangtua. Wallahu a'lam bishawab.

Di Youtube edan lagi. Proses penangkapan tuyul dilihat hingga ratusan ribu tayangan. Si paranormal komat-kamit menghentak-hentakkan kaki sambil gesturenya mletat-mletot. Sebuah botol disiapkan. Tiba-tiba tangannya menggenggam kemudian meraih botol. Langsung komentar, "Pemirsa, tuyulnya berhasil kita tangkap". Kamera mendekat. Botolnya kosong. "Hanya yang dibuka mata batinnya yang bisa melihat". Asem!

Hebat! Berhasil menggiring pemirsa supaya pundi-pundinya bertambah. Benarlah point ke empat pidato Kebudayaan Mochtar Lubis tentang ciri manusia Indonesia-percaya takhayul. Saking berurat berakar ketakhayulan, apapun yang menurut masyarakat diluar kewajaran dianggap pakai klenik/ "lambaran".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun