"Ya, memang. Tapi saya sarankan bawa kendaraan sendiri. Sebab tidak ada transportasi sampai ke sana. Bisa juga naik ojek dari terminal. Tapi baliknya mau naik apa? Jalan kaki? Numpang moda penduduk? Ya kalau ada"
Saya sempat menyusuri lorong-lorong jalan didesa itu dan menjumpai semarak kesegaran berbalut kerapian dari ragam tanaman. Melihat bentuk rumah serta perabot yang sempat saya lihat, sepertinya taraf kehidupan mereka rerata sangat mapan.Â
Jangan lihat performance fisik, lihat saja, beberapa mobil keluaran baru terpampang digarasi rumah dan yang menaiki ibu-ibu bersenyum ramah. Dari berjualan tanaman hias mampu mendongkrak status ekonomi.
Tawangmangu memang terkenal dengan hasil ladang kebunnya. Baik berupa sayuran, buah ataupun tanaman hias. Dari mengolahnya, kehidupan ekonomi mereka terajut kuat. Banyak anak-anak mereka menempuh pendidikan dilain daerah. Diantaranya teman SMA saya, beberapa di antaranya berasal dari sini. Mereka bersekolah, kuliah di Solo bahkan lebih jauh lagi.
Dengar-dengar, tanaman hias dari Nglurah juga merambah mancanegara. Hebat ya? Bahkan untuk permintaan dalam negeri saja kadang kewalahan. Tidaklah heran sekitaran Soloraya juga jadi lubang masukan bagi tanaman hias tersebut. Hotel atau Mall yang betebaran menjadi tempat bagi tanaman hias Nglurah mendapat tempat untuk mempercantiknya.Â
Taman-taman di beberapa sudut bangunan mereka mendapat kontribusi olahtangan warga Nglurah. Banyak sebab, mungkin membeli banyak lebih murah disentranya daripada dari tangan ke tiga. Pembeli yang tahu langsung datang ke Nglurah.
Dari atas Candi Menggung kalian bisa melihat bentang alam atau beberapa sudut desa. Duduklah sejenak dengan santai dikursi batu. Resapi dan hirup udara segarnya. Dongakkan kepalamu keatas, pandang tanpa batas diatas sana, supaya tahu bahwa langit tidak akan runtuh walau istrimu cemberut melulu. (Selesai)