Hidangan satu ini beberapa tahun yang lalu pernah menempati trending topic di hati penikmat kuliner Solo. Dibanyak resepsi atau gawe keluarga, beberapa tamu akan sumringah bila Sop Matahari menjadi deretan sajian yang akan di suguhkan. Antusias. Bahkan diantara mereka saking nafsunya mendoble jatah. Woow..
Bentuknya  yang bulat pipih-hampir mirip bakpao, cuma ukurannya sedikit dibawah bakpao-memunculkan rasa keingintahuan disebagian orang. Kenapa mendapat sebutan Sop Matahari? Jawabannya simpel, Karena tampilannya memang sengaja dibuat mirip bunga matahari-kelopaknya yang mekar itulah yang menjadi penguat hingga disebut begitu.
Sop Matahari terbuat dari tumpukan bahan yang dibalut lemparan tipis dari dadaran telur ditambah sedikit tepung. Rasa telornya tampil kentara manakala melewati indera pengecap. Dari situ bisa jadi indikasi kalau perbandingannya lebih banyak telurnya dibandingkan tepungnya. Irisan sosis, suwiran jamur kuping dan jamur putih, kacang kapri kalengan, beberapa jumput irisan wortel dan ditimbun daging giling-yang sudah dibumbui-merupakan isiannya. Proses pengukusan membutuhkan sekian menit.
Mencium aroma kuahnya akan memunculkan bau pala dan merica-tipis. Sungguh rasa yang menggigit. Bila anda sudah menerima sepiring sop Matahari jangan dibiarkan dingin, segeralah dikudap. Karena kenikmatan kuliner ini dimakan dalam kondisi panas. Tastenya akan kamu dapat.
banyak hal kenapa sebuah hidangan tidak sesuai ekspektasi kita. Bisa jadi, takaran bumbunya dikurangi. Kemudian harga juga berpengaruh-harga murah ya rasanya murahan...ha...ha.., peraciknya mungkin kurang handal/amatir tapi nekat ditampilkan. Itulah diantara sebabnya.
Semangkok sop matahari akan mendapat pengakuan publik jika memenuhi standar lidah umum. Tanpa mengeluarkan biaya iklan, mereka akan menyebarkan dari mulut ke mulut atau dari group WA ke group lainnya. Makanya ada sebuah usaha kuliner yang mengklaim bahwa mereka Spesialis pembuat Sop Matahari. Hebaat....
Peran kuah sungguh menentukan. Kumpulan bumbu dalam pengolahan berperan penting ketika pembuatan kuah sop. Takaran pas, pengolahan melalui tahapan yang benar akan menghasilkan kuah yang nyamleng-sedap.
Memang tidak kita pungkiri, ada kejadian yang berhubungan dengan cita rasa kuah: terlalu asin, kurang asin-hambar, dan bahkan kecut. Yang paling parah dan memalukan manakala kuahnya kecut. Kok bisa? Mungkin ketika selesai dimasak ditutup krekep-tanpa ada celah udara.
Pernah mengalami to, om? Ya, saya pernah mendapatkan. Ketika dihidangkan dalam kondisi panas mongah-mongah-panas banget-tidak terlalu tercium. Namun bagi yang mempunyai daya cium level dewa-yaelah, sok loe-akan mengendus kecutnya.Â
Apalagi kalau sudah dingin, wis modar kowe, tercium banget. Beberapa tamu langsung meletakkan mangkuk sop tanpa perlu menyentuh sendok. Disingkirkan dari hadapan. Tapi ada juga yang sethap-sethop mengupas habis. Lha ini, buktinya tandas? Ya nggak tahu. Mungkin lapar kaleee...
Di kota Solo sudah banyak yang menjual sop Matahari. Baik kelas resto atau kaki lima-disamping usaha katering. Kalian bisa memprediksi berapa harga seporsi sop Matahari? Begini, jelajahi kota akan menemukan tempat yang membanderol semangkok 7500 rupiah s/d 12500 rupiah-warung kaki lima. Dari sini-mungkin-kita bisa membuat gambaran harga di kelas resto. 15 ribu? 20 ribu? Mungkin saja.
Sudahlah, jangan terlalu serius nyimak tulisan saya. Segera hidupkan motormu, arahkan ke pusat kuliner dan pesan semangkok Sop Matahari. Duduk yang manis-jika pesanan terhidang-sikat sampai habis.(Selesai)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H