Petani itu bersama temannya kemudian berjalan ke bagian pantai yangg penuh cekungan sambil menunduk. Tangannya sesekali bergerak menggunakan sabit untuk mencongkel sesuatu. Pas aku tanyai, mereka menjawab sedang cari kerang buat lauk dirumah.
Pantai Kalimirah bermurah hati menyediakan pernik yang bisa dikonsumsi.
![Dok. Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/22/a79485f3-a776-4632-8bc1-64b5cfaa7e0f-5b042f88f133445a2b388794.jpeg?t=o&v=555)
Seandainya tahu, paling hanya Nampu dan Sembukan yang familiar. Padahal, masih ada pantai Pringjono, Kwaru, Parangireng, Parangkulon (masuk wilayah desa Gunturharjo) kemudian pantai Klothok, Banyutowo, Mangetan, Nglojok (masuk kedalam desa Paranggupito). Menjadikan sebuah tempat destinasi wisata akan menggerakkan roda ekonomi rakyat.
![Dok. Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/22/d3b6ea86-e816-4242-890f-0789fbb350d2-5b0431e816835f12944abc02.jpeg?t=o&v=555)
Ya sudah, datangi saja. Karena belum dikelola kita bebas masuk tanpa tiket. Saya masih ingat bertemu beberapa orang pemburu burung. Sekarang Buyutan sudah dipersolek.
Kecantikannya mampu menarik perhatian wisatawan. Hal sama sepatutnya dilakukan juga untuk pantai Kalimirah serta lainnya. Apalagi dengan-nanti-terbukanya jalur selatan jawa yang membentang di wilayah itu. Diharapkan wisatawan berbondong-bondong ngluruk menikmati pesisir pantai kabupaten Wonogiri. [selesai]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI