Gunung Tambora merupakan  gunung api strato atau kerucut aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara barat. Gunung Tambora mengalami erupsi dahsyat pada 9 April 1815, letusannya terdengar hingga jarak sejauh 2.500 km dan abunya menyebar setidaknya sejauh 1300 km. Letusan Gunung Tambora memakan korban sebanyak 92.000 jiwa, 12.000 karena awan panas dari letusan dan 80.000 lainnya akibat dampak letusan gunung yang menyebabkan rusaknya lingkungan sekitar mereka tinggal.
 Abu pekat yang dilontarkan menyebar dan menyelimuti permukaan laut, serta menutupi sinar matahari. Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 adalah salah satu letusan gunung berapi terkuat dalam sejarah, dan produk letusannya didominasi oleh lava potasik, silica tak jenuh, dan batuan piroklastik. Batuan ini berkisar dari basal alkali nepheline-normatif hingga trachyandesite. Jenis batuan spesifik yang dikeluarkan oleh Gunung Tambora diklasifikasikan dalam batuan potasik, lava tak jenuh silica, dan batuan piroklastik. Sampel batuan yang dianalisa adalah batu apung.
Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda mengalami erupsi pada 27 Agustus 1883. Letusan Krakatau mengakibatkan setidaknya sebanyak 36.000 korban tewas karena hempasan  gelombang (tsunami).. Letusannya terdengar sampai Alice Spring-Australia dan Pulau Rodrigues di dekat Afrika.
Sejarah letusan Krakatau berawal ketika Gunung Krakatau Purba mengalami letusan yang menyebabkan kosongnya dapur magma dan membuat Gunung Krakatau Purba runtuh ke dalam laut. Hal ini diikuti terjadinya tsunami dan pembentukan kaldera Krakatau Purba. Bibir dari kaldera Krakatau Purba membentuk tiga pulau di permukaan laut, yaitu Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang. Di antara ketiga pulau tersebut kemudian muncul gunung api baru, Â yaitu Gunung Perbuwatan.Â
Pada 29 Desember 1927, terlihat adanya aktivitas gunung api bawah laut. Pada 20 Januari 1929, muncul dinding kawah di atas permukaan laut. Gunung api yang muncul tersebut  kemudian dinamakan dengan nama Anak Krakatau. Gunung Krakatau merupakan gunung api strato atau kerucut yang tersusun dari beberapa strata lava padat, tephra, dan abu vulkanik. Lava Gunung Krakatau sendiri terdiri dari dasit dan riolit yang menjelaskan besarnya letusannya. Sehingga, letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 mengeluarkan jenis batuan lava riolit. Menariknya, anak Krakatau, pulau baru yang muncul dari dasar laut setelah letusan, tertutup basal meskipun induk letusannya adalah riolit.
4. Gunung Merapi
Gunung Merapi merupakan gunung yang terkenal sangat aktif di daerah Jawa Tengah. Letusan Gunung Merapi membawa material-material yang sangat beragam bentuknya mulai dari lava, abu vulkanik, pasir, dan batuan-batuan. Batuan beku adalah salah satu batuan yang dikeluarkan oleh gunung merapi contoh dari batuan beku ini sendiri adalah batuan apung, batuan ini tercipta karena ada pendinginan dari magma yang bergelembung.