Mohon tunggu...
Jeya Romartha
Jeya Romartha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Negeri 39 Jakarta

Saya Jeya Romartha merupakan pelajar laki-laki dari Sekolah Menengah Negeri Atas 39 Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sang Putri dengan Kekuatan Kupu-kupu Hitam

29 Maret 2024   06:35 Diperbarui: 29 Maret 2024   06:48 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pagi Putri!"

"Hai, Pagi Jata"

"Put, cepet siap-siap pesanan kita semakin banyak"

"Iya, iya. Sebentar ingin mengganti pakaian dahulu"

Setelah berganti dengan pakaian khusus baking, Putri bersiap membuat adonan. Hal yang paling disukai selama berkerja adalah membuat adonan. Waktu ke waktu toko semakin ramai. Banyak pembeli yang selalu datang karena kue yang sedang viral, yaitu karamboloni. 

Sore hari pun berganti menjadi malam hari, keadaan diluar sangat sepi dan sunyi. Sedangkan di dapur toko, sangat lah berisik. Sana-sini bergerak cepat demi pulang lebih awal. Satu persatu baker menuju pintu keluar. Tidak dengan putri, dia sangat santai dan telaten membersihkan bagian demi bagian dapur. Putri menjadi baker terakhir di toko, orang terakhir yang berada di toko mempunyai tanggung jawab yang besar dalam keamanan toko. 

Setelah dapur toko bersih kini Putri mengganti bajunya menjadi baju bak datang ke toko. Sudah memastikan semua lampu belakang dan alat-alat dimatikan. Kini hanya lampu bagian depan yang belum padam.

"Tin, tin, tin"

Terdengar suara mobil menabrak tiang. Banyak sekali mobil saling kejar-kejaran. Saling tabrak menabrak, tembak-menembak dan tidak sedikit ada yang berantam. Namum putri melihat seorang ibu dan anak bayinya membawa barang belanjanya yang menepi di pinggir jalan guna menghindari kegaduhan yang terjadi. Akan tetapi tidak terelakkan, mobil yang menancap gas menuju ibu dan anak tersebut.

"Dashh!"

"Nona kupu-kupu! Terima kasih telah menyelamatkan saya dan anakku"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun