Teori ekonomi tentang permintaan dan penawaran berlaku mutlak dalam setiap bisnis. Termasuk pada bisnis senjata yang tidak akan berkembang jika tidak adanya permintaan dari pasar. Dalam hal ini, permintaan pasar sangat dipengaruhi oleh konflik yang terjadi disuatu kawasan.
Pada umumnya, industri senjata menyasar Negara sebagai konsumen resmi, tetapi seiring perkembangan konflik yang terjadi antara gerakan separatis dalam suatu Negara menjadi peluang baru bagi industri senjata dalam melihat pasar.
Konflik menaikan Profit
Dalam laporan tahunan (2016), Lockhead Martin sebuah industry senjata asal Amerika Serikat, memperoleh laba bersih sebesar US$ 47.428 miliar pada tahun 20016, sedangkan keuntungan yang diraup pada penjualan Rudal sebesar US$ 6.608 miliar, di tahun 2015 sebesar US$6.770 miliar, dan tahun 2014 mendapatkan US$7.092 miliar.
Laba bersih dari keuntungan menjual rudal dalam periode 3 tahun tersebut, mengindikasikan bahwa keuntungan Lockhead dipengaruhi juga oleh konflik yang terjadi dalam lingkup internasional. Seperti yang terjadi pada tahun 2014 pada konflik Israel – Gaza yang memakan 2000 lebih korban jiwa, Tahun 2015 konflik antara ISIS Islamic State of Iran-Syria dan sebagian Negara-negara di Timur Tengah yang terjadi hingga saat ini.
Uji Coba Senjata
Ketika membeli sebuah barang, kita tidak bisa hanya melihat dari spesifikasi yang ditawarkan saja tetapi juga harus mencobanya sebelum memastikan untuk membeli. Begitu pula yang berlaku dengan sistem penjualan senjata perang. Dengan tidak adanya bukti dari kemampuan senjata tersebut maka konsumen tidak akan percaya begitu saja dengan spesifikasi yang ditawarkan.
Untuk menarik minat para konsumen pada senjata baru yang dikembangkan, produsen mengharapkan adanya peluang uji coba terbuka untuk membuktikan spesifikasi senjata yang mereka miliki, satu-satunya tempat yang dimungkinkan untuk melakukan hal tersebut adalah di medan perang. Inilah alasan mengapa perang juga dapat dijadikan ladang bisnis bagi sebagian industri senjata terutama untuk mempertontokan kemampuan sebuah senjata dengan harapan menarik minat konsumen maupun investor yang ingin bergabung.
Modifikasi senjata Konvesional
“Konsumen tidak pernah puas”, merupakan jargon dalam sebuah bisnis. Hal ini menuntut produsen senjata untuk terus mengembangkan senjata modern dan lebih canggih. Salah satu terobosannya adalah memodifikasi senjata konvesional menjadi senjata kimia yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Senjata kimia dipilih karena tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur yang besar, tetapi ditujukan kepada mahluk hidup.
Industri senjata seperti Lockheed Martin mempunya potensi menjadi aktor yang memiliki keterkaitan dengan perang dan penjualan senjata kimia seperti yang terjadi di Suriah baru-baru ini. Dengan didukung modal, teknologi modern dan sumber daya manusia yang memadai, industri senjata akan sangat berbahaya jika tidak ada regulasi internasional yang mengatur tentang penjualan dan pembelian secara bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H