Mohon tunggu...
Romanus Remigius CCH
Romanus Remigius CCH Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi Hipnoterapis Klinis

Seorang praktisi Hipnoterapi Klinis, lulusan Adi W Gunawan Institite of Mind Technology, pernah berkecimpung dalam dunia pendidikan lebih dari 18 tahun, memilih menjadi Mind Navigator agar semakin banyak orang mencapai hidup yang lebih sehat, sukses dan bahagia dalam berbagai aspek dan level kehidupannya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Merpatiku yang Nyaris Hilang Kini Telah Kembali

21 Maret 2019   16:28 Diperbarui: 21 Maret 2019   16:45 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terimakasih Pak, atas bantuan bapak, istri saya benar-benar sudah kembali normal seperti sediakala. Merpatiku yang nyaris hilang akhirnya telah kembali," ucap suami bu Ani, bukan nama sebenarnya, pada saat konsultasi di sesi hipnoterapi yang kedua. Dengan hati yang tulus dan wajah yang berseri-seri, kedua pasangan muda ini menceritakan bagaimana perubahan yang terjadi setelah terapi yang dijalani bu Ani beberapa minggu sebelumnya.


Sebelum menjalani sesi kedua dengan masalah dan tujuan yang berbeda dari sebelumnya, kami melakukan evaluasi atas perubahan apa yang terjadi pasca hipnoterapi sesi pertama.  Bu Ani, klien saya, bersama suaminya  seakan berebutan ngomong untuk menceritakan kegembiraan yang mereka alami dengan antusias dan gembira. Ya, wajarlah, saya membatin. Dari kisah yang diceritakan saat datang pertama kali, jelas-jelas ibu Ani kini telah berubah seratus delapan puluh derajat. Siapa yang tidak bahagia mengalami perubahan hidup yang begitu luarbiasa dalam waktu singkat.     


Saat datang di pertemuan awal beberapa minggu sebelumnya, tampak wajah pucat pasi dan terdengar kisah pilu yang berbeda jauh dari saat ini. Dengan tubuh yang kadang-kadang gemetaran dan dengan wajah yang kusut, kala itu bu Ani menceritakan masalah yang sedang dialaminya. "Saya benar-benar tidak tahan lagi, pak. Ingin segera mati rasanya," kata bu Ani terbata-bata, sambil berderai air mata. Suaminya yang turut hadir di ruang saya, membantu melanjutkan cerita mengenai  masalah yang dialami istrinya secara lebih lengkap dan utuh.


Beberapa bulan terakhir ini kondisi psikis bu Ani semakin parah. Rasanya sudah mencapai puncak kegalauan. Terbersit keinginan yang kuat dalam diri bu Ani untuk menghabisi nyawanya. Tentu suaminya sangat kaget dengan perkembangan terbaru. Kondisi sebelumnya saja sudah membuat sang suami kuatir. Pasalnya bu Ani sering merasa takut yang berlebihan, apalagi kalau ia tinggal sendirian di  rumah. Hatinya bercampur aduk dengan seribu satu rasa, cemas, gelisah, takut, dan rasa-rasa lain yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.


Seiring berjalannnya waktu, dari hari ke hari, bulan ke bulan, keadaannya bukannya membaik, malah perasaannya semakin terasa kacau. Semakin mengganggu aktivitas sehari-hari, baik di kantor maupun di  rumah. Itulah yang dirasakan dan dialami bu Ani, klien saya. Lebih mencemaskan lagi saat beberapa kali bu Ani mulai merasakan debar jantungnya semakin kencang. Disusul dengan rasa nyeri dan sakit di dadanya, seputar area jantungnya. Jangan-jangan ada masalah dengan kesehatan jantung, pikirnya.


Bergegaslah bu Ani bersama suaminya memeriksakan diri ke rumah sakit. Mungkin inilah akar penyebab masalah yang dialami selama ini. Begitulah yang mereka kira. Melalui pengecekan laboratorium yang cermat dan teliti di sebuah rumah sakit yang berkelas dan terpercaya, dan diperiksa oleh dokter yang kompeten, diketahui hasilnya negatif. Artinya, bukan penyakit jantung, ataupun gejala-gejala awalnya. Masih ragu dengan hasil ini, mereka akhirnya mendatangi beberapa dokter dan rumah sakit lainnya. Apa hasilnya? Sama, tak ada penyakit jantung. Ini hanya perasaan saja, kata dokter. 


Tak putus asa dengan upaya yang sudah dilakukan, mereka masih terus mencari jalan keluar lainnya. Mendatangi orang-orang yang dianggap bisa menolong, untuk mendapat solusi terbaik. Konsultasi dengan psikolog, mendatangi psikiater, dan semua usaha apa pun terus ditempuh untuk mengatasi masalah dan berharap kembali hidup normal seperti sedia kala. Akhirnya mereka berkonsultasi juga dengan  seorang doktor di bidang psikologi, yang juga seorang kerabat dekat bu Ani.


Atas saran kerabatnya, bu Ani bersama suaminya mulai mencari hipnoterapi sebagai alternatif solusi berikutnya. Yang mereka sasar adalah hipnoterapi klinis yang biasanya menggunakan metode hipnoanalisis yang mendalam, bukan sekekedar pemberian sugesti, guna mengatasi permasalahan psikosomatis seperti ini. Mereka membaca dengan seksama informasi di website hipnoterapiklinistangerang yang dirasa mampu membantu mengatasi permasalahan ini. Mereka akhirnya memutuskan untuk menghubungi saya.


Atas niat dan kemauan yang sungguh-sungguh sehingga saat menemui saya di ruang praktek, bu Ani telah siap untuk keluar dari masalah yang telah membelenggu hidupnya selama ini. Bu Ani sudah merasakan masalah ini beberapa tahun belakangan, dan telah memuncak pada beberapa bulan terakhir. Akhir-akhir ini ia selalu membayangkan saat-saat akhir hidupnya hampir tiba. Itulah yang membuat suaminya merasa merpati idamannya bisa saja hilang sewaktu-waktu. Untunglah masih ada jalan, masih ada cara untuk mengatasi masalah seperti ini.


Melalui proses konseling, atau yang biasanya kami sebut tahap qualifying yang lancar dan matang, penelusuran akar masalah pun dilakukan dengan mudah. Saat konseling, dengan analisa pikiran sadar, klien biasanya mencoba mengira-ngira apa yang menjadi penyebab atau akar masalahnya. Meskipun semua itu dianalisa dengan teliti dan cermat sekalipun, itu tetaplah analisa pada level pikiran sadar. Akar masalah yang sesungguhnya harus digali di kedalaman pikiran bawah sadar, suatu level pikiran yang lebih mendalam. Di sinilah tersimpan memori yang dapat diaktifkan dengan teknik tertentu untuk mengungkap apa sesungguhnya yang terjadi. Dan di dalam pikiran bawah sadar pula, tempatnya untuk melakukan resolusi permasalahannya sehingga dapat menghasilkan efek solusi yang lebih stabil.


Melalui hipnoanalisis yang mendalam, akhirnya ditemukan hal-hal menarik yang menjadi akar penyebab masalah yang dialami bu Ani selama ini. Berbeda jauh dari analisa dan penalaran pikiran sadar selama ini, pikiran bawah sadar bu Ani dengan jujur dan polos mengungkap mengapa klien menderita selama ini dengan permasalahannya yang ditimbulkannya.

Dengan metode ego personality therapy, diketahui bahwa permasalahan yang dialami bu Ani akibat adanya konflik antara bagian diri bu Ani. Satu bagian diri yang bersifat spiritualitas melakukan sabotase terhadap bu Ani. Bagian diri yang rajin sholat dan hidup sesuai ajaran agama (Islam) selama ini melakukan protes terhadap klien. Hal itu bermula saat bu Ani diajak beberapa teman sekantor untuk jalan-jalan refreshing di sebuah kota besar.


Saat di tempat hiburan klien diajak minum minuman yang ternyata dicampur dengan zat adiktif. Hal ini membuat klien sempat lemas dan pingsan. Setelah siuman, klien menyadari ternyata ia terjebak dalam suatu kondisi yang bertentangan dengan suara hatinya, terutama ajaran agamanya. Mulai timbul perasaan bersalah dan tidak nyaman.  Namun karena kesibukan bersama teman-temannya, hal ini seakan-akan hilang dan tidak menjadi masalah. Klien bahkan sudah lupa sama sekali dengan kejadian yang ternyata menjadi akar masalahnya selama ini. 


Dengan teknik-teknik pilihan  yang sudah teruji dari lembaga Adi W Gunawan Institut, akar masalahnya diproses dengan mudah dan lancar, meskipun harus dilakukan dengan sabar, cermat, tekun dan teliti. Semua emosi negatif yang tertimbun dalam pikiran bawah sadar bu Ani, diproses dengan beberapa teknik abreaksi yang tepat. Hasilnya membuat klien merasa sangat lega, plong dan seperti lahir baru. Bagian diri yang berkonflik pun dapat diselesaikan dengan sangat baik, melalui teknik untuk mengatasi konflik bagian diri. Ini semua membuat bu Ani benar-benar kembali menjadi seperti orang baru. Merasa berbeda dari sebelumnya, pikirannya menjadi jernih, perasaan ingin bunuh dirinya langsung hilang. Juga rasa sakit atau nyeri di dada tiba-tiba hilang tak berbekas, seakan-akan belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah pengalaman yang ajaib, seajaib pikiran yang dianugerahkan oleh Allah Yang Mahakuasa.


Kondisi perubahan bu Ani ini relatif stabil, bahkan semakin membaik setelah mereka kembali ke rumah. Bu Ani dapat menjalani aktivitasnya baik di rumah maupun di kantor dengan lancar dan nyaman seperti yang diinginkan. Dan bonusnya adalah perasaannya terus terbawa dalam nada hepi yang luarbiasa, selalu gembira. Semua permasalahan dan penderitaannya selama ini seakan tenggelam dan hilang dalam suasana hati yang senantiasa ceria. Hatinya tulus seperti merpati dan tenang seperti samudera yang teduh. Pantas saja sang suami merasa merpatinya yang nyaris hilang kini benar-benar telah kembali, kembali membawa damai bagi keluarga, rekan kerja dan masyarakat sekitar.


Demikianlah kenyataannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun